Madiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengurangi jumlah kapasitas dalam proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menjadi 25 persen untuk SD dan SMP menyusul status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati, Jumat (25/2), mengatakan sebelumnya kapasitas PTM terbatas di daerah itu 50 persen per kelas, namun saat ini menjadi 25 persen per kelas. Pengurangan kapasitas siswa dalam PTM tersebut mulai diberlakukan pada pekan depan.
"Bagi sekolah yang tidak ada kasus COVID-19, maka PTM bisa tetap berjalan. Tapi hanya 25 persen dari kapasitas. Sisanya daring," ujarnya.
Dia menyampaikan PTM bakal diberhentikan total dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring 100 persen, ketika kasus COVID-19 di Kota Madiun semakin tinggi.
Meski demikian, ia mengaku PJJ merupakan opsi terakhir, sebab dengan sekolah daring para guru dan orang tua akan sulit untuk mengawasi anak.
"Takutnya ketika PJJ, siswa malah tanpa pengawasan. Kalau di sekolah, minimal dapat diawasi guru. Anak-anak di rumah justru tidak terkendali. Mereka di rumah, bisa main ke mana-mana," kata dia.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan untuk PJJ sebenarnya tidak mengalami kendala, sebab siswa di SD maupun SMP sebagian sudah memiliki laptop yang dipinjami pemkot.
Namun, ia menilai PTM penting dengan tujuan transfer karakter dan budi pekerti dari guru ke siswa.
"Sementara ini tetap PTM terbatas, hanya saja kapasitasnya dikurangi lagi menjadi dibatasi 25 persen," kata dia.
Ia ingin warga Kota Madiun disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari agar kasus COVID-19 di daerah tersebut yang saat ini naik signifikan, dapat kembali dikendalikan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat mencapai 8.946 orang. Dari jumlah itu, 7.636 orang di antaranya telah sembuh, 154 orang masih dalam perawatan, 605 orang isolasi mandiri, 33 orang isolasi terpadu, dan 520 orang meninggal dunia.
Jumlah konfirmasi baru pada Jumat tercatat 125 orang, sembuh 74 orang, dan meninggal dunia dua orang, sedangkan jumlah pelacakan hari ini 369 orang.