Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menugaskan pengurus Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Jatim yang baru dilantik agar bisa membantu ibu-ibu mudah mendapatkan minyak goreng.
"Tugas pertamanya mengajak ibu-ibu untuk tidak galau terhadap minyak goreng," ujarnya saat melantik pengurus BKOW periode 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (25/2).
Secara teknis, Khofifah meminta pengurus BKOW bergerak cepat untuk memperlancar distribusi minyak goreng, termasuk melakukan kesepakatan dalam nota kesepahaman dengan pihak terkait.
Di Jatim, produksi minyak goreng per bulan sebesar 63 ribu ton, sedangkan kebutuhannya 59 ribu ton per bulan sehingga seharusnya surplus 4 ribu ton.
Menurut Khofifah, organisasi wanita harus menjadi leading sector sehingga harus ada program utama berupa penyapaan terhadap ibu-ibu.
"Minyak goreng itu sekarang sangat mempengaruhi secara psikologis ibu-ibu. Mari bantu mereka dengan memperlancar distribusinya," ucap Khofifah.
Seperti diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per liternya yang telah ditetapkan sejak 1 Februari lalu adalah Rp14.000 per liter untuk kemasan premium, Rp13.500 kemasan sederhana, dan curah sebesar Rp11.500.
Tetapi faktanya, sampai saat ini di pasar tradisional maupun pasar modern masih terjadi kelangkaan, bahkan di pasar tradisional harganya jauh di atas HET.
Selain terkait distribusi minyak goreng, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengingatkan BKOW berperan terhadap transformasi digital di tingkat usaha kecil dan menengah (UKM).
Di sisi lain, Gubernur melantik Gardjati Heru Tjahjono sebagai Ketua BKOW Jatim menggantikan Fatma Saifullah Yusuf yang telah memimpin selama dua periode.
Terhadap Ketua BKOW Jatim baru, Khofifah meminta tetap berkoordinasi dengan ketua lama karena harus menjadi penerus manajemen yang sudah sangat bagus selama ini.
"Bu Fatma Saifullah Yusuf sangat luar biasa memimpin dan beliau telah meletakkan pondasi yang sangat kuat di BKOW Jatim," tutur dia.
Sementara itu, Ketua BKOW Jatim Gardjati Heru Tjahjono menegaskan komitmennya untuk selalu bersinergi, terutama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Kami siap menjalankan amanah dari Ibu Gubernur," kata istri mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono tersebut.