Demak – Gejala Omicron pada anak memang sangat dikhawatirkan oleh orangtua, apalagi dengan bayi yang baru lahir bisa juga positif akibat virus COVID-19 varian baru tersebut.
“Ada pasien yang baru melahirkan seorang bayi, bayinya itu nangis, tapi tidak ada gejala apapun, hanya nangis biasa. Tapi setelah dites PCR ternyata positif. Ini sangat mengejutkan, ini jarang sekali terjadi ketika bayi baru lahir terkena penyakit COVID-19 varian Omicron ini," kata Rini Pratiwi, dokter spesialis anak RSUD Sunan Kalijaga Demak, saat podcast di studio RSKW 104.8 FM, Rabu (16/2).
Dirinya menambahkan bahwa gejala virus COVID-19 varian Omicorn yang menyerang anak-anak ini tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, serta gejalanya sangat ringan.
“Jadi yang terkena gejala penyakit ini dia tidak merasa berat, bahkan hanya batuk dan pilek saja. Memang harus waspada bila anak-anak mengalami gejala seperti batuk, pilek, sakit kepala, demam, mual-mual sampai muntah dan diare. Jadi memang tidak selamanya masalah pernafasan saja. Gejala varian Omicorn ini ringan, sehingga dirinya itu tidak tahu bahwa positif," terangnya.
Sementara itu, Lisa Novipuspitasari, dokter spesialis penyakit dalam yang turut hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa ibu hamil harus tetap waspada, tidak hanya fokus kepada bayi saja namun kepada dirinya sendiri.
Karena apabila ibunya tidak bisa menjaga diri dan tidak mematuhi protokol kesehatan, kemungkinan besar bisa terserang penyakit COVID-19 dan calon bayi pun juga.
Dirinya juga menyampaikan bahwa vaksinasi itu sangat penting bagi tubuh, jadi masyarakat di Kabupaten Demak diimbau agar melakukan vaksinasi sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Ketika vaksin itu bisa membuat tubuh lebih mampu menghadapi, jadi lebih kuat. Karena sampai saat ini kematian murni akibat penyakit COVID-19 ini belum ada. Jadi selama ini yang meninggal itu kebanyakan yang mempunyai penyakit penyerta seperti penyakit gula. Jika tidak vaksin dan kontrol penyakit secara rutin ini akan menjadikan lebih berat, ketika terkena virus Omicorn ini” Katanya.
“Selain vaksinasi kita wajib menjalankan protokol kesehatan. Jadi prokes itu tidak sekadar slogan, omongan saja, tapi pastikan masker tertempel," tegasnya.