Kediri - Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar kegiatan sosialisasi dan promosi kesehatan dalam rangka mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19. Dalam mensukseskan sosialisasi dengan cara ledang ini, Dinkes turut menggandeng personil gabungan TNI dan Polri serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Ledang ini bukan yang pertama bagi kami, dan kami memilih sosialisasi dengan cara ledang mengingat akhir-akhir ini peningkatan jumlah warga terkonfirmasi COVID-19 cukup signifikan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima yang turun langsung melakukan sosialisasi.
Terdapat wajah baru dalam ledang yang diselenggarakan Dinas Kesehatan pagi ini, pasalnya terdapat dua LSM: Ikatan Pemuda Kediri (IPK) dan Saroja yang turut berkontribusi.
“LSM kan punya kelompok masyarakat, jadi sebagai mitra mereka sudah punya massa. Paling tidak dengan massa dan pengaruhnya di masyarakat kita akan dibantu untuk sosialisasi,” terang Fauzan.
Lanjutnya, metode ledang juga cukup efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat selain media-media promosi lainnya.
Sebelum meledang, peserta merapat ke halaman Balaikota Kediri guna melakukan persiapan. Titik pertama yang disasar Dinkes beserta tim ialah Alun-Alun Kota Kediri.
“Meski kami sosialisasi dengan cara yang eye catching, kami tetap melaksanakan prokes secara ketat dan kami jaga jarak dengan masyarakat agar tidak menyebabkan kerumunan,” tegas Fauzan.
Beranjak dari lokasi pertama, seluruh tim melanjutkan sosialisasi menuju kawasan Taman Sekartaji dan diakhiri dengan menyasar seluruh Puskesmas di Kota Kediri. Di sela-sela kegiatan, tim juga membagikan masker dan flyer kepada masyarakat yang sedang melewati jalan.
“Ada sembilan Puskesmas yang kami tuju. Untuk tiap puskesmas sudah punya tim Promosi Kesehatan (Promkes) masing-masing, rata-rata 5-10 orang promkes,” jelas kadinkes.
Selain membagikan masker gratis dan media promosi lainnya, Dinkes menyampaikan kepada masyarakat bahwa Kota Kediri naik status PPKM menjadi level 3. Akan tetapi, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan. Apabila merasakan sakit ataupun gejala yang menyerupai COVID-19, cukup periksakan diri ke Puskesmas terdekat.
“Kalau gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) cukup isolasi mandiri atau ke Isoter,” imbaunya.
Kadinkes berharap agar penanganan pandemi tidak hanya ditangani oleh Dinkes maupun Puskesmas, akan tetapi juga sumbangsih masyarakat. Dirinya telah mencontohkan melalui LSM yang telah terlibat dalam kegiatan sosialisasi.
“Harapannya kalau semua elemen masyarakat mau bergotong royong untuk membantu pemerintah menangani pandemi, maka pandemi akan cepat berakhir,” pungkasnya.