Kota Pekalongan - Gizi buruk/stunting menjadi salah satu prioritas permasalahan kesehatan yang terus ditekan. Selama tahun 2021 tercatat 13 kasus gizi buruk/stunting di Kota Pekalongan. Pemerintah Kota Pekalongan bahkan sudah memiliki Rumah Singgah Gizi Ananda Ceria yang berada di Kompleks Puskesmas Dukuh, Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 49, Kota Pekalongan.
Pemegang Program Gizi Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Rina Prasetyowati saat dikonfirmasi, Rabu (9/2), mengungkapkan bahwa setiap bulan dua kali yakni pada tanggal 10 dan 16 rumah singgah menghadirkan psikolog dan dokter anak untuk konsultasi gizi.
"Untuk mendorong pencegahan dan penanganan gizi buruk, Rumah Singgah Gizi juga rutin menggelar demo menu makanan bayi," terang Rina.
Rina menyampaikan, jikalau memiliki anak, saudara atau tetangga yang memang mengalami gizi buruk, bisa segera dibawa ke rumah singgah gizi agar dapat tertangani secara tepat. Karena, selain ada psikolog dan dokter anak, oang tua juga akan mendapat informasi serta pengetahuan soal makanan bergizi.
"Rumah Singgah Gizi ini melayani kasus gizi buruk se-Kota Pekalongan, jadi rujukan dari berbagai puskesmas juga dilayani di sini," kata Rina.
Terkait faktor penyebab anak gizi buruk, dijelaskan bahwa gizi buruk dapat terjadi karena beragam faktor, salah satunya penyakit penyerta yang diawali dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sehingga, untuk penanganan gizi buruk tidak hanya ditangani pertumbuhan berat badannya saja tetapi juga kasus penyakit penyerta lain yang diderita anak.
"Kami juga memberikan Program Makanan Tambahan (PMT) untuk mendukung asupan makanan anak," pungkas Rina.