Madiun – Wali Kota Madiun Maidi tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus COVID-19. Bukan hanya itu, orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut juga mengimbau warganya untuk mewaspadai kasus demam berdarang dengue (DBD).
"COVID-19 sedang tinggi. Hari ini, ada tambahan 45 kasus. Memang banyak, karena memang kita kejar. Tracing kita massifkan," kata Maidi di Madiun, Selasa (8/2).
Bahkan, menurut Maidi, dalam sehari jumah warga yang di-tracing bisa mencapai ratusan. Seperti pada Senin lalu, tracing kepada masyarakat kontak erat mencapai 214 orang. Wali kota memang menginstruksikan untuk mengejar kontak erat setiap temuan kasus. Tujuannya, agar mereka yang terpapar segera ditemukan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Jangan takut. Kalau merasa tidak enak badan. Ada gejala-gejala, jangan malah sembunyi. Segera saja lapor untuk segera ditangani. Jangan malah diam, tetapi kemudian menulari orang-orang disekitarnya," jelas Maidi.
Wali kota menambahkan Rumah Sakit Lapangan (RSL) Asrama Haji kembali diaktifkan. Sudah ada puluhan warga yang menjalani isolasi secara terpusat di sana. Pemerintah pusat memang menginstruksikan penanganan COVID-19 di tempat isolasi terpusat. Utamanya, untuk lansia jika tidak disertai komorbid. Lansia yang disertai penyakit penyerta wajib menjalani isolasi di rumah sakit. Harapannya, penanganan bisa lebih cepat dan optimal.
‘’Kalau di rumah sakit atau di Asrama Haji, ada dokter dan perawat. Alatnya juga lengkap termasuk oksigen. Kalau ada apa-apa bisa segera mendapatkan penanganan,’’ ungkapnya.
Sementara terkait DBD, Maidi menyebutkankan bahwa kasusnya juga tengah mengancam belakangan ini. Dirinya mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan hidup bersih selain disiplin protokol kesehatan tentunya.
‘’Hari-hari ini banyak M yang kita lakukan. Baik 6M untuk COVID-19 maupun 3M plus untuk DBD,’’ pungkasnya.