Kubu Raya - Keberadaan saung Inovasi Pertanian (Inovtan) Empening Mandiri di Desa Teluk Empening Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) mampu menghadirkan suasana baru dan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi petani yang tergabung dalam Gapoktan Empening Mandiri di desa itu dan sebagai wisata edukasi.
Memiliki keindahan dan suasana alam yang indah serta segar, membuat Pemkab Kubu Raya menjadikan saung itu sebagai tempat digelarnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Terentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023.
Keberhasilan gapoktan Empening Mandiri dalam mengembangkan petanian dan petenakan di saung Inovatan itu tidak terlepas dari sosok Arpandi bukan petani biasa yang mampu merangkul 10 Kelompok Tani (Poktan) untuk memanfaatkan lahan pertanian menjadi saung Inovtan Empening Mandiri yang saat ini sudah banyak menghasilkan berbagai jenis pertanian pangan, buah-buhan, tanaman holtikultura dan perkembangbiakan sapi.
Saat ditemui, Arpandi mengatakan, dirinya mulai mengembangkan saung Inovtan Empening Mandiri ini sejak tahun 2014. Berbagai tanamanpun mulai dikembangkan di saung diluas lahan lima hektar ini. Untuk jenis buahnya ada durian, alpukat, jeruk madu, jeruk keprok, sawo dan lengkeng.
“Untuk lengkeng ini, ada jenis yang kita kembangkan cukup besar di saung ini yaitu lengkeng kristal. Selain mengembangkan buah-buahan, dirinya bersama petani lainnya juga memfokuskan pengembangbiakan sapi, yang mana pengembangbiakan sapi ini dilakukan oleh kawan-kawan yang terkoneksi dengan usaha kita," kata Arpandi saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Terentang yang berlangsung di tengah saung Inovtan Empening Mandiri, Selasa (8/2) pagi.
Arpandi menjelaskan, pengembangbiakan sapi ini dilakukan sampai sapi-sapi itu lepas susu, setelah besar, sapi-sapi ini diserahkan kepada kawan-kawan yang sanggup membesarkannya hingga sampai siap potong.
“Jika sapi itu sudah siap potong, maka hasil penjualannya kita bagi kepada gapoktan kita, meski prosesnya lama tapi lumayanlah untuk memenuhi asap dapur kita," ujarnya.
Arpandi menuturkan, untuk pengembangan tanaman holtikultura, dirinya bersama petani lainnya memprioritaskan menanam jahe dan cabai yang hasilnya di jual ke Kota Pontianak. Yang mana panen jahe dan cabai ini sangat melimpah sehingga para petani kesulitan untuk menjualnya ke Kota Pontianak.
“Alhamdulillah, dengan hasil panen jahe dan cabai yang cukup melimpah ini. sedikit demi sedikit kita berhasil memanfaatkan saung Inovtan Empening untuk menambah perekonomian petani di desa ini," ujarnya.
Arpandi menuturkan, selama ini saung Inovtan hanya sebagai tempat berkunjung bagi dirinya bersama petani lainnya untuk melihat perkembangan tanaman buah, holti dan pengembangbiakan sapi. Namun dalam perjalanannya, saung ini semakin baik dan sebagai wilayah yang sering dikunjungi warga lainnya. Kedepannya Arpandi menginginkan saung ini bisa dijadikan tepat wisata desa.
“Alhamdulillah, selama ini sudah banyak warga maupun mahasiswa di Kota Pontianak yang berkunjung di saung ini untuk melakukan studi penelitian dan ada juga yang ingin berwisata," ucapnya.
Arpandi menargetkan dalam lima tahun ke depan, saung Inovtan Empening Mandiri ini akan diperluas menjadi 25 hektar. Arpandi menceritakan beberapa waktu lalu, kapala desa Sumber Agung Kecamatan batu Ampar
Arifin Noor Azis sempat berkunjung dengan membawa warganya asal pulau Jawa ke saung ini, setelah melihat saung ini, warganya itu mengatakan ternyata tidak kalah indahnya dengan saung yang ada di Pulau Jawa.
“Untuk menjadikan Kecamatan Terentang ini sebagai daerah pangan, saya mengharapkan kepada semua kepala desa harus bisa mempunyai kebun. Petani aja bisa, kenapa pak kades tidak bisa," ujarnya sambil tertawa.
Sementara itu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi apa yang dilakukan Arpandi, bahkan bupati Muda menjuluki Arpandi ‘bukan petani biasa’. Julukan itu diberikannya karena Arpandi mampu mengembangkan pertanian holtikultura yang cukup baik, seperti durian, pisang, jeruk, keladi dan alpukat yang dinilai sangat cocok dengan kondisi lahan di wilayah ini.
“Arpandi ini bukan petani biasa. Karena selain pertanian, pertanakan sapi juga dikembangkan Arpandi bersama teman-temannya di saung ini, sehingga saung ini bisa menjadi daya tarik bagi warga lain untuk berkunjung di sini. Tentunya dengan keunikan yang ada di saung Inovtan Empening Mandiri ini bisa dijadikan wisata edukasi," ucap Bupati Muda.
Bupati menjelaskan, dengan adanya Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM), maka anak-anak mahasiswa akan lebih sering datang ke sini dari berbagai kampus. Tentunya hal ini sudah sangat tepat dan kedepannya Pemkab Kubu Raya bersama-sama semua pihak mendukung supaya di lokasi ini ada tempat untuk mahasiswa bermalam, karena di sini belum ada tempat nginapnya.
“Dengan suasana yang sejuk dan alami ini, tentunya saung ini sangat baik untuk menginspirasi anak-anak muda. Karena apapun yang kita bicarakan tentunya semua itu untuk generasi milenial. Sebab generasi gen z ini harus kita kawal yang jumlah sudah mencapai 25 persen dan diharapkan mereka memiliki peluang-peluang kedepannya," harapnya.