Martapura - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar mengimbau seluruh pihak untuk melakukan peningkatan pengawasan terhadap protokol kesehatan.
Hal ini dikatakan Roy Rizali saat Rapat Koordinasi Evaluasi Perkembangan Kasus Omicron COVID-19 di Provinsi Kalimantan Selatan, secara virtual, Selasa (8/2) pagi.
”Pengawasan dan Operasi Yustisi dilakukan di masing-masing kabupaten/kota agar dapat ditingkatkan. Diharapkan kita dapat mengendalikan penyebaran COVID-19. Publikasi mengenai peningkatan kewaspadaan dan berita bohong (hoaks) yang beredar selama ini juga perlu mendapat tindakan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Terpisah di Command Center Manis, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banjar Masruri, didampingi Kadinkes Yasna Khairina dan Kelak BPBD Banjar Ahmad Solhan melaporkan, ada 150 kasus aktif di Kabupaten Banjar. 145 dari 150 aktif menjalani isolasi mandiri, 2 orang di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan 3 orang di RSUD Ulin Banjarmasin.
Dikatakannya, ketersediaan tempat tidur (TT) isolasi saat ini berjumlah 60 orang. 8 TT diantaranya dipakai dua pasien COVID-19 dan 6 untuk pasien yang dicurigai. Isolasi terpusat 26 TT di Guest House Sultan Sulaiman.
"Sedangkan terkonfirmasi Omicron ada 2 di RS Sambang Lihum,” jelas Masruri.
Masruri juga menyebutkan, data vaksinasi untuk kategori umum 77,90 persen (344.500 orang). Lansia 63,21 persen (21.789 orang) dan anak 25,47 persen (25.247 anak) tervaksinasi.
Pada rakor ini Kadinkes Kalsel M. Muslim menjabarkan tentang surat edaran Gubernur Kalsel No 612 Tahun 2022 sebagai langkah menyikapi peningkatan kasus COVID-19.