Ngawi - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meakukan kunjungan kerja di Kabupaten Ngawi untuk dialog budaya yang bartajuk “Merawat Budaya Bangsa” di Kepatihan Lama, Jalan Patiunus, Ketanggi, Sabtu (5/2).
Menteri BUMN disambut Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko Jatmiko didampingi Forkopimda dan sejumlah pelaku seni di wilayah setempat.
Erick Thohir, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya ingin menumbuhkan serta meningkatkan perekonomian nasional dengan bantuan di sektor ekonomi di dalam negeri diantaranya pariwisata, budaya, kesenian dan hal lain yang menjadi potensi dalam negeri untuk bisa dijual keluar negeri.
"Kekuatan BUMN itu merupakan sepertiga ekonomi nasional karena itu kita juga melihat dan mendata bagaimana kita memperbaiki pariwisata Indonesia," katanya.
Dijelaskan Menteri BUMN, 72 persen industri wisata di Indonesia adalah domestik sedangkan 28 persennya adalah wisata asing, dan ketika pandemi COVID-19 hanya turun 30 persen. Artinya, dijelaskan Erick ketika mengkritik Garuda yang selalu terbang keluar negeri terus padahal didalam negeri punya kekuatan.
"Kita akan lebih fokus membangun domestik daripada jalur internasional, karena lebih baik jalur domestik," tandasnya.
Selain itu, Erick Thohir juga memberikan apresiasinya untuk Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam mengembangkan potensi lokal seperti pembangunan pedestarian, merawat Kepatihan juga Benteng Van Bosch.
"Hal ini merupakan salah satu kepedulian Pemkab Ngawi dalam melestarikan budaya dan mengembangkan pariwisata di Kabupaten Ngawi," lanjutnya.
Untuk mengembangkan sejumlah potensi di Kabupaten Ngawi, Menteri BUMN akan ikut mendukung sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kita coba lihat kekuatan Kabupaten Ngawi yang bisa dibangun. Dan, nomor satu pariwisata dan kebudayaan, kita coba akan bangun, juga tentu yang penting UMKM, dengan dampak pembukaan lapangan kerja, terus kita tingkatkan," ujarnya.
Sementara itu, Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko berharap kedatangan Menteri BUMN ini mampu membawa angin segar untuk percepatan pembangunan ekonomi di Ngawi sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019.
"Salah satunya kawasan Kepatihan ini, yang diharapkan menjadi salah satu wisata penopang keberadaan benteng Van Den Bosch, yang mendapatkan intervensi dari pusat. Insyaallah, akhir tahun 2022 ini sudah selesai," tuturnya.
Tidak hanya itu, Dwi Rianto juga mengungkapkan dengan percepatan pembangunan kawasan industri di Ngawi, ingin ada beberapa BUMN sebagai pengelola industri yang masuk dalam Perpres tersebut.
Dirinya juga berharap dengan kedatangan Bapak Menteri BUMN di Kabupaten Ngawi bisa membawa angina segar dalam rangka untuk melaksanakan percepatan pembangunan mulai 2019 kemarin melalui Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Ngawi.
Wabup menjelaskan ada beberapa proyek strategis yang ada dalam Perpres ditetapkan sebagai ada didalam Perpres tersebut.
“Salah satunya kawasan Kepatihan ini, yang kami harapkan dapat menjadi salah satu wisata penopang keberadaan benteng Benteng Van Den Bosch yang sudah mendapatkan intervensi dari pusat dan insha allah akhir 2022 atau awal 2023 sudah selesai dan untuk menopang dari wisata tersebut Kepatihan yang juga masuk di Perpres No. 80 tersebut.
“Dan dengan ini kita berharap melalui Bapak Mentri BUMN RI dapat dilaksanakan percapatan untuk pembangunan di Kepatihan Ini,” ujarnya
Dalam kesempatan ini pula, Dwi Rianto Jatmiko lmenyampaikan bagaimana harapan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono di Kementerian BUMN ini dalam percepatan pembangunan kawasan industri serta berharap ada beberapa perusahaan BUMN sebagai pengelola industri yang sudah masuk dalam Perpres.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Menteri BUMN di Kabupaten Ngawi ini tentu saja berkah tersendiri bagi kami kemudian menjadi motifasi yang sangat membanggakan bagi kami, bagi para pelaku seni khususnya kemudian generasi muda atas kiprah dan prestasi Bapak Menteri BUMN," pungkasnya.