Pemprov Jatim Seimbangkan Penanganan COVID-19 dan Perputaran Ekonomi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk terus menyeimbangkan langkah penanganan pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona dan keberlangsungan perputaran ekonomi di wilayah tersebut.



Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (8/2), mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkeinginan agar upaya penanganan COVID-19 bisa sejalan dengan perekonomian yang saat ini baru mulai menggeliat.



"Kita ingin antara ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat itu beriringan," kata Khofifah, usai memimpin Rapat Penanganan COVID-19 se-Jawa Timur.



Khofifah menjelaskan, dalam upaya untuk menyeimbangkan upaya penanganan COVID-19 dengan memutar roda perekonomian di wilayah Jawa Timur tersebut, salah satu kunci yang harus diterapkan adalah dengan memperkuat penerapan aplikasi PeduliLIndungi.



Menurutnya, penerapan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat seperti perkantoran, tempat wisata, hotel, restoran termasuk sejumlah sektor bisnis perlu kembali ditingkatkan. Selain itu, pihak pengelola juga diminta untuk menyiapkan petugas yang mengawasi penggunaan aplikasi tersebut.



"Maka di berbagai area bisnis, wisata, hotel, restoran dan perkantoran, industri tolong semuanya menugaskan orang yang bisa dipercaya mengawasi PeduliLindungi di masing-masing titik," ujarnya.



Dalam upaya untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi, jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur juga telah meluncurkan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan (Pamor Keris).



"Dari Polda Jawa Timur sudah meluncurkan Pamor Keris pada Januari 2022, patroli bermotor dari tim Polda dan Kodam tentu akan bisa memberikan penguatan dari disiplin penggunaan PeduliLindungi dan protokol kesehatan," katanya.



Dalam beberapa waktu terakhir, kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Jawa Timur mengalami lonjakan cukup tinggi. Tercatat, hingga 7 Februari 2022 ada sebanyak 6.052 kasus aktif yang ada di wilayah tersebut.



Jumlah kasus aktif tertinggi tercatat ada di wilayah Kota Surabaya dengan 1.426 kasus, diikuti Kabupaten Sidoarjo sebanyak 990 kasus, Kota Malang 811 kasus, Kabupaten Gresik 508 kasus dan Kabupaten Malang 474 kasus konfirmasi positif COVID-19.



Secara keseluruhan, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 412.987 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 377.138 orang dilaporkan telah sembuh dan 29.797 orang meninggal dunia.