Pj Sekda Jatim beberkan prinsip pemimpin dan SDM berkualitas

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi membeberkan prinsip-prinsip dasar menjadi seorang pemimpin dan pembentukan sumber daya manusia berkualitas dari kalangan aparatur sipil negara.



"Kalau SDM sudah unggul maka dapat menentukan kemajuan bangsa," ujarnya di sela membuka Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan 14 dan 15 Tahun 2022 di Gedung BPSDM Jatim di Surabaya, Selasa (8/2).



Prinsip pertama, kata dia, seorang pemimpin harus memiliki jiwa seperti Chief Executive Officer (CEO) yang berkemampuan melaksanakan kiat-kiat manajemen tepat sasaran.



"Dia mampu melaksanakan manajemen secara profesional, efektif dan efisien sesuai dengan lingkup yang bersangkutan," ucap dia.



Kedua, melakukan evaluasi secara rutin dan ketiga seorang pemimpin harus mumpuni dalam membangun jaringan serta memupuk kerja sama di lingkungan kerjanya.



Sebab, lanjut Wahid, di era sekarang ini kerja sendiri tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal, tetapi seorang pemimpin harus mampu membangun jaringan.



"Harus mampu membangun kolaborasi, harus mampu membangun kerja sama," kata pejabat eselon II yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.



Pada kesempatan tersebut, WW, sapaan akrabnya itu, juga mengapresiasi peran BPSDM Jatim dalam pengembangan SDM dan memujinya sebagai lembaga strategis dan bermanfaat untuk masyarakat.



Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mewajibkan ASN yang telah menduduki jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan penjenjangan.



"Karena itu, BPSDM Jatim dengan kuota terbatas terus memaksimalkan diklat untuk para pejabat yang sudah menduduki jabatan. Sebab, jika lebih dari satu tahun menduduki jabatan dan tidak mengikuti pelatihan, maka sejumlah sanksi akan diterima," tuturnya.



Sanksi yang diatur dalam Permen PAN-RB dan yang akan ditindaklanjuti dengan Peraturan BKN dan LAN tersebut salah satunya penundaan kenaikan pangkat atau penghentian tunjangan jabatan.



"Melalui pelatihan, kami berharap akan tercipta seorang ASN yang memiliki kompetensi memadai, baik sisi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap seorang pengabdi negara sekaligus pelayan masyarakat," katanya.



Lebih lanjut Aries mengungkapkan, tahun ini BPSDM juga akan menjalankan Diklat Pengendali Dampak Lingkungan yang merupakan bagian menyukseskan program pemerintah di bidang eco green dan program prohijau.