Kediri - Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan mengantisipasi potensi meroketnya kembali kasus COVID-19 akibat kemunculan varian Omicron melalui berbagai upaya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kementerian Kesehatan, Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang tinggi.
Kepala Dinas KesehatanFauzan Adima mengemukakan perkembangan kasus Omicron di Kota Kediri masih belum bisa disebutkan secara angka. Pasalnya Dinas Kesehatan perlu memeriksa lebih lanjut sampel swab yang diterimanya.
“Kami belum bisa menyebutkan ini Omicron atau bukan, karena kalau Omicron ini kan sampel swabnya harus diperiksa lebih lanjut baik dengan PCR S-Gene Target Failure (SGTF) atau juga dengan Whole Genome Sequencing (WGS). Dari situ baru ketahuan apakah ini terinfeksi Omicron atau bukan,” terang Fauzan, Senin (7/2).
Pihaknya menyebutkan bahwa masyarakat tidak perlu panik apabila menemui kasus COVID-19 di Kota Kediri dengan gejala-gejala yang mendekati ataupun mirip dengan Omicron karena memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Omicron, ataupun riwayat perjalanan ke wilayah yang terdapat kasus varian Omicron, Dinas Kesehatan akan mengirimkan sample swab kepada pemerintah provinsi untuk memastikan sehingga bisa mengambil langkah preventif untuk penanganannya.
Selain itu, Pemerintah Kota Kediri sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk mencegah membludaknya kasus Covid-19 varian Omicron, seperti memperketat penerapan protokol kesehatan di masyarakat, meningkatkan daya tahan tubuh melalui vaksinasi, melakukan pembatasan kegiatan masyarakat, serta akan mengevaluasi kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi siswa SD dan SMP dengan hanya memperbolehkan 50 persen siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Upaya-upaya tersebut perlu juga didukung dengan Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang memadai. Semua Faskes di Kota Kediri sudah siap, karena kami sudah pengalaman dari tahun kemarin. Kami sudah berkoordinasi untuk mengaktifkan kembali tempat tidur pasien, kemudian sarprasnya kami perbaiki, tabung oksigen juga sudah tersedia dengan jumlah yang memadai, serta sudah mengaktifkan lagi lokasi Isoter Kota Kediri,” ungkap Fauzan.
Perlu diketahui, capaian vaksinasi COVID-19 Kota Kediri tergolong tinggi. Menurut data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Kediri pada tanggal 2 Februari 2022, total capaian vaksinasi dosis I mencapai 137,8 persen; dosis II: 118,25 persen; dan dosis III: 3,95 persen. Untuk vaksinasi pada anak, dosis I: 97,79 persen; dan dosis II: 41,04 persen. Pada kalangan remaja (12 s.d.17 tahun) dosis I: 196,04 persen; dan dosis II: 190,04 persen. Di usia Lansia, dosis I: 69,46 persen; dosis II: 62,24 persen; serta dosis III: 3,36 persen.
“Ini kan kasusnya mulai naik, harapannya masyarakat sadar kembali bahwa COVID-19 masih mengancam, pandemi belum berakhir. Kalau sudah sadar maka dihimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, tidak berpergian dahulu ke luar kota selama kegiatan-kegiatan itu tidak urgent, serta hindari kerumunan-kerumunan,” pesan Fauzan kepada masyarakat.