Batang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Kabupaten Batang berinisiatif memperbarui alat-alat permainan edukatif bagi pengunjung khususnya anak-anak usia dini. Hal ini terkait pandemi COVID-19 yang meningkat.
“Alasan lainnya karena waktu itu pandemi masih sangat tinggi, mengakibatkan kegiatan Perpustakaan Keliling, terhenti untuk sementara waktu. Jadi anggaran untuk kegiatan tersebut dialihkan untuk pengadaan alat-alat permainan anak yang mengedukasi,” kata Pustakawan Ahli Muda Sutiawati, saat ditemui di ruang Perpustakaan, Disperpuska Kabupaten Batang, Jumat (4/2).
Ia menerangkan, sebelum dilakukan pembaruan, jenis alat permainan masih belum beragam.
“Beberapa tahun lalu alat permainannya sudah terlalu lama, maka timbullah inisiatif untuk memperbarui, apalagi makin banyaknya anak yang berkunjung ke sini,” jelasnya.
Maka di awal tahun 2020, Disperpuska melakukan renovasi ruangan yang dikhususkan bagi pengunjung anak, agar mereka makin nyaman dengan fasilitas yang beragam.
“Ada buku-buku anak yang ditambah jenisnya dan ditambah alat-alat edukasi yang membuat mereka asyik bermain di situ,” tuturnya.
Menurut dia, pandemi ini membawa berkah tersendiri, karena dapat membenahi ruangan dan melengkapi sarana prasarana pendukungnya.
“Kami membeli beberapa set alat edukasi dan permainan, buku-buku baik yang bisa dipinjam maupun yang hanya dibaca di ruangan, sehingga membuat anak-anak makin tertarik,” terangnya.
Ia menerangkan, di tahun 2020 hanya ada 5-10 anak yang berkunjung, karena sarana prasarananya belum selengkap ini. Namun sejak dilakukan renovasi ruangan dan pembaruan alat edukasi, jumlah pengunjung meningkat hingga 30 anak, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dulu ruang edutoys, tapi warnanya tidak semeriah seperti sekarang. Kalau sekarang ruangan seluruhnya berwarna dan dilengkapi dengan permainan antara lain : lego, balok kayu, mandi bola, catur mini dan lainnya,” ungkapnya.
Alat main edukatif ini tentunya bermanfaat untuk mengasah saraf sensorik maupun motorik anak.
Ia menambahkan, hingga tahun ini Disperpuska belum dapat memberikan kepastian terhadap beberapa Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak untuk dapat melakukan kunjungan berombongan.
Salah satu orang tua Sri Nanik mengatakan, perpustakaan menjadi tempat yang sering dikunjungi sambil menunggu kegiatan sekolah selesai.
“Daripada pulang ke rumah, saya menunggu anak pulang sekolah di perpustakaan sambil baca buku sekalian mendampingi putri saya yang berusia 5 tahun untuk bermain di ruang edutoys,” katanya.
Ia mendukung sepenuhnya dengan perbaikan dan peningkatan sarana prasarana penunjang.
“Anak saya dan adiknya jadi betah di ruang edutoys. Apalagi ada permainan edukasi seperti puzzle dan mewarnai gambar, jadinya betah main di sini,” katanya.
Permainan edukatif yang ada di perpustakaan sangat membantu anak jadi lebih cerdas.
“Permainan di sini bisa membantu tubuh kembang anak, meningkatkan perkembangan saraf sensorik dan motoriknya,” ujar dia.
Ia menambahkan, dari sisi koleksi buku, khususnya novel, ditambah agar macamnya beragam.
“Saya suka membaca novel, di sini koleksinya kurang banyak. Ya kalau bisa tambah lagi novel-novel bertema romantis, jadi biar makin betah di sini sambil menunggu anak pulang sekolah,” harapnya.
Siswi kelas 3 SD Kauman 7, Natasya mengutarakan, permainannya bermacam-macam, sehingga tidak cepat bosan.
“Mainannya banyak, tapi yang paling suka mainan puzzle,” ungkapnya.