Kediri - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri melaksanakan pemantauan harga minyak goreng sekaligus sosialisasi dan monitoring gabungan bersama dengan Bakorwil I Madiun dan UPT Perlindungan Konsumen Kediri di Pasar Bandar, Kamis (3/2).
Dari hasil pemantauan, didapati harga minyak goreng dalam kemasan sudah turun, meskipun beberapa diantaranya masih berada di atas harga yang ditetapkan.
Eka Pujiantoro selaku Kepala Sub Bidang Pembangunan Ekonomi I, Badan Koordinasi Wilayah I Madiun menerangkan bahwa hal itu lantaran minyak tersebut masih stok lama.
“Hasil pemantaun lapang di pasar tradisional Bandar, mayoritas untuk harga minyak goreng dalam kemasan sudah turun. Namun, beberapa pedagang masih menjual diatas harga HET sebab menghabiskan stok lama/yang masih tersisa,” terangnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa untuk saat ini pasokan stok minyak masih belum stabil.
“Stoknya masih kurang dan distribusinya masih belum stabil. Selain itu penarikan stok lama juga masih belum dilakukan secara keseluruhan oleh beberapa distributor, meskipun ada juga yang sudah melakukan penarikan stok lama,” terangnya.
Sementara untuk minyak curah, dari hasil pemantauan harga masih sama seperti sebelumnya.
“Untuk minyak curah, masih menggunakan harga lama, jadi belum ada penurunan harga sesuai HET yang ditetapkan,”ucapnya.
Menurutnya hal ini kemungkinan karena aturan mengenai harga minyak goreng curah, baru saja dikeluarkan. Berbeda dengan peraturan tentang harga minyak dalam kemasan yang telah lebih dulu ditetapkan.
“Perlu waktu untuk penyesuaian terkait penetapan harga-harga tersebut,”pungkasnya.
Berbeda dengan pasar tradisional, harga minyak goreng di retail modern dan pasar swalayan telah sesuai dengan HET. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindutsrian, Tanto Wijohari.
“Retail modern dan pasar swalayan telah menerapkan HET minyak goreng sesuai ketentuan,” ucapnya.
Lebih lanjut pihaknya mendorong para pedagang grosir dan eceran untuk terus menjalin komunikasi dengan distributor.
“Kami dorong para retailer supaya tetap menjalin komunikasi dengan distributor untuk mendapatkan stok minyak goreng baru,” tandasnya.
“Meski demikian kami mengimbau kepada masyarakat selama masa peralihan dari harga lama ke harga baru ini masyarakat supaya tetap tenang dan tidak melakukan panic buying,” pungkasnya.