Kediri - Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Madya dan Kota Layak Anak (KLA) tingkat Madya merupakan beberapa prestasi yang berhasil diperoleh Kota Kediri pada tahun 2021. Berkaca pada prestasi tersebut, Pemkot Kediri optimistis di tahun ini APE dan KLA mampu naik kelas dari Madya menuju Nindya atau bahkan langsung Utama.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, Sumedi dalam rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan responsif gender dan kota layak anak yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri, Senin (31/1).
Sumedi menuturkan bahwa kategori Madya pada kedua penghargaan ini telah diraih Pemkot Kediri sebanyak 2 kali yaitu tahun 2019 dan 2021. "Ini saatnya kedua penghargaan ini naik kelas," ujarnya.
Dalam mewujudkan target tersebut Sumedi menuturkan OPD di lingkup Pemkot Kediri akan bersinergi dan melakukan koordinasi.
"Dengan koordinasi yang baik target tersebut akan dapat tercapai," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kota Kediri Chevy Ning Suyudi saat ditemui di ruang kerjanya juga menuturkan bahwa untuk menaikkan tingkat Madya ke Nindya atau Utama, Pemkot Kediri telah mempercepat langkah, salah satunya dengan melakukan rapat koordinasi yang telah digelar pagi tadi.
"Kita telah siapkan data lebih awal dengan persiapan yang cukup matang. Ini merupakan trik Pemkot Kediri untuk meningkatkan kualitas data dan layanan di Kota Kediri," jelasnya.
Lebih lanjut, Chevy menjelaskan bahwa untuk meningkatkan penilaian pada Pengarus Utamaan Gender (PUG), Pemkot Kediri telah membuat Peraturan Daerah tentang PUG.
"Perda PUG ini memang masih belum ditetapkan, namun dalam waktu dekat akan segera ditetapkan," ujarnya.
"Adanya perda ini merupakan langkah untuk meningkatkan nilai terendah dari salah satu komponen kunci penilaian APE yaitu komitmen," ujarnya lagi.
Pada penilaian APE terdapat tujuh komponen kunci, meliputi komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya manusia dan anggaran, alat analisis gender, data gender serta partisipasi masyarakat.
Sedangkan untuk meningkatkan penilaian pada Kota Layak Anak, Pemkot Kediri telah bersiap memenuhi indikator-indikator utama, dengan program-program unggulan. Seperti adanya satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Perda layak anak, sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, serta infrastruktur yang telah mendukung kebutuhan anak.
"Kita akan terus meningkatkan dan memaksimalkan program-program unggulan tersebut. Terlebih untuk memperbanyak taman dan ruang terbuka hijau sesuai program unggulan Walikota Kediri untuk membuat 1 kelurahan 1 RTH," pungkasnya.
Terakhir. Chevy menyampaikan harapannya agar Kota Kediri dapat menjadi kota yang bukan hanya ramah untuk kelompok mayoritas, tapi juga kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia dan disabilitas.
"Mendapatkan penghargaan APE dan KLA adalah bonus. Tujuan utama Pemkot Kediri tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat agar Kota Kediri dapat menjadi inklusif dan ramah," ujarnya.