Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus berupaya mewujudkan satu data dan satu peta dengan memperkuat peta kerja Tenaga Pengerak Data (TPD) dan informasi geospasial desa.
“Terbentuknya TPD informasi geospasial desa di Kubu Raya yang sudah satu tahun berjalan ini bertujuan untuk mengejar hal-hal yang terbiarkan, sehingga bisa membuat langkah dan kebijakan di desa itu bisa memberikan solusi yang cepat, tepat, efektif dan untuk menghindari kekeliruan dan ketidakadilan," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawam saat memberikan arahan kepada TPD informasi geospasial desa di ruang Praja Utama aula kantor bupati, Senin (31/1) pagi.
Bupati Muda meminta agar TPD informasi geospasial desa harus melihat sistem yang dibuat Kubu Raya melalui Geoportal WebGIS ini menjadi kebutuhan baik skil sumber daya manusia, karena saat ini secara global sudah sangat membutuhkan sistem ini, baik pemerintah, swasta dan siapapun ke depannya pasti akan merasakan manfaat sistem ini.
“Kondisi ini sudah kita rasakan di era transformasi digital saat ini, karena kebutuhan sumber daya manusia di seluruh negeri dan di seluruh penjuru republik ini suka atau tidak suka dan mau tidak mau semuanya akan lebih banyak dilakukan dengan hal-hal yang membutuhkan analisis terhadap data informasi dan semua itu berbasis digita," ujarnya.
Dirinya, pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya berfokus pada setiap rumah tangga agar berkecukupan pangan, gizi, pendidikan, hidup sehat, serta memiliki rumah layak huni, agar masyarakat terus beraktivitas dan mengembangkan potensi sumber daya manusianya.
“Saat ini kita memasuki dunia yang bergerak dengan cepat, digital membawa kita kepada era disruption dimana kebutuhan, persoalan, sirkulasi informasi bergerak cepat, sementara kita juga harus meresponnya dengan cepat,” ucapnya.
Terkait hal tersebut, dengan pengaplikasian Geoportal dan WebGis Kepong Bakol ini menjadi jawaban dari Pemkab Kubu Raya untuk menjawab semua tantangan tersebut.
"Saat ini kita terus melakukan upaya-upaya untuk adanya sinergi dan kolaborasi dengan mengupayakan kerja-kerja semua pihak karena kita menginginkan pembangunan Kubu Raya kokoh tegak di atas tiga pilar ketahanan, yakni ketahanan ekonomi, ekologi, dan ketahanan sosial," tegasnya.
Terkait hal itu, Muda menambahkan, Pemkab Kubu Raya saat ini sudah melangkah pada kebijakan untuk melakukan perubahan sistem informasi, yang mana ini merupakan suatu langkah kita untuk bisa mewujudkan suatu pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta juga bisa melakukan proses perencanaan yang lebih cepat.
"Untuk itu, Pemerintah Kubu Raya yang berbasiskan dan berdasarkan pada kebijakan akan memanfaatkan informasi geospasial ini menjadi bagian dari upaya kita untuk membuat strategi 'Kepong Bakol' yang dijadikan konsep kerja Pemkab Kubu Raya ini benar-benar dapat kita lakukan dengan upaya yang lebih terukur," ujarnya.
Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antar sektor dan antarwilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
“Ini akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial. Pembanguan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN),” ucapnya.
Untuk itu, Bupati Muda berharap, kondisi wilayah dan semua subyek dan obyek yang ada di wilayah Kubu Raya ini bisa kita himpun sumber data dan informasinya dan juga dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga pada akhirnya ini akan membuat semua pihak tentu juga ikut berperan.
"Yang mana selama ini sumber informasi dan data dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dari berbagai desa itu, tentunya kita juga membutuhkan informasi dan data dari kerja-kerja semua pihak yang lainnya," tuturnya.
Bupati Muda menegaskan, Pemkab Kubu Raya terus mengejar, bagaimana agar pusat informasinya bisa diambil dari sumbernya langsung.
"Disinilah sebetulnya kenapa kita mengarah untuk melakukan suatu perubahan dari sistem data tabuler menjadi sistem informasi geospasial. Oleh karena itu, dengan agenda ini Pemkab Kubu Raya berusaha menyusun dengan berbagai tematik yang sudah kita susun," paparnya.
Bupati menjelaskan, semua itu dimulai dari basis data rumah tangga, di sini tentu juga Pemkab Kubu Raya sangat berkepentingan untuk adanya konten informasi dan subtansi yang juga dilakukan semua pihak, baik dari kampus dan NGO yang bermitra dengan pemerintah daerah. Karena Kubu Raya sudah memiliki kelompok kerja percepatan pembangunan hijau.
“Tentu juga arah kebijakan Pemkab Kubu Raya terkait hal ini, perlu lebih ditajamkan dan dikomplitkan dengan langkah-langkah yang benar-benar memberikan nilai tambah kepada semua rumah tangga. Karena bagaimananyapun sasaran muaranya pada semua rumah tangga dan semua desa yang ada di Kabupaten Kubu Raya," jelasnya.