Sentani - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sambodo Samiyana, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura David A. Zakaria menerima kunjungan dari Komandan Kodim (Dandim) 1701/Jayapura Letkol Inf Richard Arnold Yehezkiel Sangari, dalam rangka kerja sama bidang pertanian dan perkebunan.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, baru-baru ini, mengatakan, pertemuan ini merupakan rencana dari NGO dengan instansi terkait yang sudah dibahas lama untuk membicarakan Kakao di Kabupaten Jayapura harus bangkit.
"Ini sebenarnya rencana lama teman-teman NGO dan dinas bicarakan mengenai Kakao Kabupaten Jayapura ini harus bangkit. Jadi kita tidak bicara hanya data-data saja, tetapi faktanya harus jelas. Nah, hal ini sudah dilakukan beberapa waktu lalu seperti data base petani itu berapa, juga luasannya berapa dan seterusnya. Ini bisa muncul semua di peta kabupaten, dan itu sudah ada," ucap Mathius.
Dilanjutkan Mathius, sekarang ini bagaimana ditingkatkan dengan kerja-kerja yang benar-benar profesional.
"Kita tidak mau lagi ulang-ulang terus, berarti mulai pembibitan, pasca panen sampai produksi, ini harus di identifikasi dengan baik. Misalnya, Kakao Belanda itu jenisnya apa saja, itu harus dipastikan dan mana yang lebih bagus. Atau, itu bisa dikawinkan lagi seperti sambung pucuk begitu. Jadi, harus dipisah Kakao yang dulu dengan Kakao yang sekarang berkembang," tambahnya.
Bupati juga menyampaikan, penanganan antara Kakao jenis dulu dengan Kakao yang jenisnya sekarang lagi berkembang ini harus dipisahkan.
"Jadi untuk mempercepat pengembangan Kakao itu, kita punya kerja sama dengan TNI dulu waktu dengan Pangdam yang lama (Alm. Wakasad Herman Asaribab). Itu kita sudah buat kajian, juga sudah kita diskusikan dan sudah kita rencanakan. Namun setelah Pangdam sebelumnya ini sudah tidak ada, itu sudah tidak terkomunikasikan lagi," paparnya.
"Nah, sekarang Dandim yang baru ini juga punya latar belakang pertanian yang cukup mumpuni. Oleh karena itu, kita ajak diskusi dulu, untuk bagaimana kita terus kesepakatan-kesepakatan yang dulu dilakukan dengan Pangdam sebelumnya. Kenapa ini harus dilakukan, karena ini memang perlu kerja-kerja keras, disiplin dan kita kolaborasikan juga dengan TNI. Kerja sama di lapangan, dana seterusnya. Mereka ini punya Babinsa, juga Koramil yang ada di sana, itu semua bisa digerakkan setiap saat untuk bergabung dengan petani," sambungnya.
Selain kerja sama perkebunan dan pertanian dengan TNI, Mathius mengatakan, untuk kerja sama di sektor ini juga akan melibatkan pihak NGO, untuk penanganan dalam pengembangan Kakao di daerah ini.
"Selain kerja sama dengan TNI, juga teman-teman dari NGO seperti WWF, WRI dan NGO lain yang ada bergerak di sini. Ini juga bisa dibagi tugas, apa yang bisa dikerjakan. Apalagi kita punya tempat industri yang kapasitasnya bagus di Kehiran, tinggal produk yang masuk itu bagaimana, berapa banyak dan setiap saat rutin. Berarti tingkat produksinya harus bagus, fermentasi dan cara masuk ke sini itu bagaimana, jadi ini harus diatur agar kualitasnya bagus dan yang terpenting adalah hitung harganya dengan baik biar petani dapat harga yang bagus," pungkasnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala DPMK Kabupaten Jayapura Elisa Yarusabra, Kepala Disperindag Kabupaten Jayapura Theophilus Tegai dan pihak NGO.