Irsan mengatakan, Desa Aek Najaji ini merupakan salah satu SL dari lima lokasi. Oleh karena itu, sesuai dengan komitmen Pemkot Padang Sidempuan budidaya bawang merah dalam rangka membutuhi konsumsi masyarakat, dirinya berharap hal itu bisa diperbaiki dari waktu ke waktu.

“Kalau selama ini konsumsinya dipasok 100% untuk masyarakat Kota Padang Sidempuan, data tahun lalu sudah 32% dihasilkan oleh petani kita, semoga tahun ini dari berbagai upaya dan ikhtiar yang kita lakukan progresnya semakin naik,” ucap Irsan.

Karena komoditi bawang merah ini merupakan salah satu yang akan mempengaruhi inflasi Padang Sidempuan, Irsan meminta kepada para penyuluh untuk bisa menjadi garda terdepan memberikan penyuluhan kepada para petani dan kelompok tani.

“Harapan kita, dari berbagai sekolah lapang dan juga demplot yang sudah kita lakukan di Padang Sidempuan, kita berharap tahun ini akan ada metodologinya, pola bercocok tanamnya, sehingga bila nanti ada pengembangan harapan kita ditempat lain itu sudah lebih optimal,” harapnya.

Jika pengembangan teknologi dan pola budidaya bawang merah ini berhasil, menurutnya, bawang merah masih menghasilkan margin yang lebih baik dibanding dengan komoditi lainnya.

“Oleh karena itu saya berharap komitmen kawan-kawan para penyuluh itu paling utama, untuk terus mendorong khususnya komoditi bawang merah ini tanpa melupakan komoditi yang lain” pinta Irsan.