Batang - Berawal dari kegemarannya menggambar tokoh-tokoh animasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Nuzul Qreshna Wijaya lulusan S1 Bahasa Inggris Undip Semarang itu kini karyanya menjadi incaran hingga ke mancanegara.
Di samping berbakat sejak kecil, ia juga mendapat dukungan penuh dari sahabatnya yang berkcimpung di dunia seni karikatur, agar mengembangkan potensinya hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Saya sebetulnya baru lulus kuliah dan memang sudah hobi menggambar sejak kecil. Jadi setelah mendapat dukungan dari teman, akhirnya ingin berprofesi sebagai kartunis dan Alhamdulillah beberapa karya sudah dilirik hingga mancanegara,” kata Qreshna, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, Pasekaran, Kabupaten Batang, Rabu (19/1).
Beberapa karya sudah banyak dikirim ke sejumlah dan ternyata setelah dipromosikan melalui media online, banyak pihak dari mancanegara tertarik untuk menggunakan hasil karyanya.
“Kebanyakan karya saya banyak diminati oleh Amerika Serikat yang memang sangat tertarik dengan dunia kartun. Biasanya kalau ingin dibuatkan animasi mereka menghubungi secara personal lalu menerangkan detail gambar yang diinginkan dengan kurun waktu pembuatan hingga 10 hari,” jelasnya.
Ia menjabarkan, tiap karya yang dihasilkan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup.
“Biasanya mereka bayarnya pakai dolar, kalau tingkat kerumitannya ringan bisa 10-15 dolar, kalau sedang 20-25 dolar, tapi kalau sudah mencapai tingkatan sangat rumit ya bisa 40 dolar,” ungkapnya.
Ia menerangkan, dari beragam karya yang dihasilkan, ada satu orang dari Amerika yang ingin dibuatkan animasi tentara zaman Perang Dunia II.
“Animasi itu harus dibuat detail sesuai cerita sejarahnya dan akurasi yang cukup tinggi,” tuturnya.
Ia menambahkan, di masa pandemi COVID-19, yang banyak pihak kesulitan secara ekonomi, karena adanya pembatasan-pembatasan, meskipun tujuannya untuk kebaikan terutama kesehatan.
“Tapi kalaau punya bakat seperti saya di dunia animasi, atau kuliner dan lainnya bisa dipromosikan lewat media online karena sudah mulai tinggi peminatnya,” ungkapnya.
Di masa pandemi ini ia tetap memilih mendapat keuntungan dari keahliannya sebagai kartunis dan penerjemah bahasa asing.
“Cuma memang hobi saya di animasi, tapi tetap berusaha siapa tahu bisa mendapat rezeki dari bidang lain,” pungkasnya.