Kota Pekalongan - Penerapan sekolah ramah anak (SRA) di Kota Pekalongan terus dilakukan oleh satuan pendidikan setempat guna memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya mengungkapkan dalam mewujudkan SRA diperlukan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak, tidak hanya pihak yang ada dalam lingkup sekolah tetapi juga para orangtua siswa.
Hal ini disampaikan Inggit ,saat menghadiri deklarasi 12 sekolah di bawah naungan yayasan Badan Wakaf Ma'had Islam Pekalongan di SMP Ma'had, Selasa (19/1).
Sebagai Bunda Literasi, Inggit berharap seluruh SRA bisa memiliki pojok baca, sehingga dapat terwujud sekolah ramah literasi.
"Saya sebagai bunda literasi ingin sekali menerapkan sekolah ramah literasi, setiap sekolah ada pojok baca sehingga budaya membaca bisa lebih melekat pada para pelajar," tuturnya.
Lebih lanjut, Inggit berpesan kepada semua sekolah yang sudah mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak untuk tetap menjaga konsistensi agar SRA dapat terwujud dan diimplentasikan dengan baik di setiap sekolah masing-masing.
"Untuk sekolah yang sudah mendeklarasikan SRA, tidak hanya deklarasi saja, tetapi juga harus konsistensi dalam mewujudkan sekolah ramah anak, yaitu sekolah yang bersih, sehat, aman, nyaman, anti bullying, anti NAPZA, bebas asap rokok, mudahan-mudahan bisa direalisasikan," pungkas Inggit.