Labuan Bajo - Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Labuan Bajo menjadi salah satu dari enam kota di kawasan timur Indonesia yang telah memiliki SPKLU.
Peresmian pemanfaatan beberapa SPKLU ini dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana), Adi Priyanto di Labuan Bajo dan juga di lima lokasi berbeda lainnya di Indonesia Timur secara virtual, Senin (17/1). Tempat lainnya adalah Manado, Makasar, Ambon, Mataram dan Jayapura.
Peresmian SPKLU di Labuan Bajo Manggarai Barat ditandai dengan pemotongan pita oleh Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng didampingi Asisten II Martinus Ban dan Pimpinan PLN Flores dan Labuan Bajo.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada pihak PLN yang telah memilih Labuan Bajo sebagai salah satu tempat pendirian SPKLU di wilayah provinsi NTT.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Manggarai Barat saya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada pihak PLN atas didirikannya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Labuan Bajo," ungkapnya.
Dijelaskannya, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ini adalah yang pertama di wilayah NTT dengan kapasitas 50.000 KW. Dan tentu pembangunan SPKLU ini tidak datang begitu saja, tapi ada orang-orang hebat yang memperjuangkan hal ini.
"Tentu hal ini salah satu perlakuan khusus dari pemerintah pusat untuk mendukung Destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo,” tambahnya.
Wabup Yulianus Weng menyadari untuk mobil listrik belum ada di daerah ini, tapi untuk kedepan dengan perkembangan yang semakin pesat dan bentuk perhatian Pemerintah Pusat terhadap Labuan Bajo yang luar biasa, diyakini dalam waktu dekat mobil listrik akan hadir di daerah destinasi super prioritas ini.
"Kegiatan berskala nasional maupun internasional akan diselenggarakan di Labuan Bajo, seperti G20 tahun ini baik untuk pre event maupun site event. Kemudian pada tahun 2023 kita menjadi tuan rumah kegiatan Asian summit, kemungkinan besar transportasi peserta pada kegiatan tersebut akan menggunakan mobil listrik," katanya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Adi Priyanto, dalam sambutannya secara virtual mengatakan, percepatan implementasi program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan mendukung pengurangan impor energi khususnya bahan bakar minyak (BBM). Hal ini juga, untuk mendukung ketahanan energi nasional.
"Kita mengetahui pemerintah terus berupaya untuk menghentikan import BBM pada tahun 2030 mendatang. Oleh karena itu pemanfaatan kendaraan listrik kita wujudkan meningkat secara signifikan kedepannya, sekaligus mendukung target net zero emissions tahun 2060 yang dicanangkan pemerintah," ungkap Adi.
Diketahui proyeksi kementerian ESDM dalam grand strategi energi nasional tahun 2030 jumlah mobil listrik ditargetkan sebanyak 2 juta unit, pada tahun yang sama SPKLU yang disiapkan sekitar 30 ribu unit.
Dijelaskannya, PLN sebagai perusahaan yang bergerak disektor kelistrikan siap mendukung era kendaraan listrik ini dan PLN memastikan penyediaan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik dalam hal ini melalui pembangunan SPKLU.
"Hari ini telah beroperasi 10 SPKLU yang tersebar di wilayah kerja PLN regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana). Salah satunya di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT. Kedepan di tahun 2022 di wilayah regional Sulmapana akan ada penambahan SPKLU lagi sebanyak 14 unit dengan rincian penambahan 2 atau 3 lokasi di SPKLU masing-masing wilayah dan tentu kita harus dukung," jelas Adi.
Ia berharap kehadiran SPKLU di gerbang Indonesia timur dapat mendukung dan mempercepat terwujudnya ekosistem mobil kendaraan listrik di Tanah Air serta mendukung para pengusaha penyedia kendaraan listrik.