Batang - Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang kembali menarik investasi produsen pipa global Wavin BV dari Belanda. Perusahaan ini akan berinvestasi di Indonesia senilai USD 125 juta atau Rp1,7 triliun.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pada tanggal 23 November 2020 lalu, dan berharap Wavin bisa membangun pabriknya di KIT Batang. KIT Batang menawarkan harga tanah yang sangat kompetitif, fasilitas dan infrastruktur juga sangat memadai dengan lahan seluas 20 Ha.
“Pada hari ini pihak Wavin ingin memastikan dan mengkoordinasikan teknisnya kepada KIT Batang. Maka dari itu Pemerintah Daerah dan juga Kementerian BKPM hadir yang memerintahkan Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang dan direktur dari BKPM,” kata Bupati Batang Wihaji saat kunjungan kerja di Dukuh Kedungmiri, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Selasa (18/1).
"Saya sendiri memerintahkan jajaran DPMPTSP Kabupaten Batang untuk membantu mempermudah perizinan agar cepat, tetapi tetap secara perundang-undangan dari Kementerian BKPM," ujarnya.
“Agenda kunjungan ini bukan sekedar cek lokasi, tetapi sudah komitmen berinvestasi di KIT Batang hanya tinggal teknisnya saja, maka sekarang lagi dibahas,” lanjut Wihaji.
Wihaji mengatakan, nantinya Wavin dapat berperan sebagai pemasok kebutuhan pipa dan dapat memenuhi kebutuhan pipa nasional. Seiring masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Apalagi, dengan adanya kebijakan pemerintah memperketat impor untuk kebutuhan material pembangunan infrastruktur. Maka, Wavin dinilai telah mengambil langkah yang tepat dengan rencana pembangunan pabriknya di Indonesia,” ujar dia.
Diharapkan Wihaji, pabrik baru Wavin dapat menyerap sebanyak 400-500 tenaga kerja secara langsung jadi untuk masyarakat Kabupaten Batang harus bersiap-siap skill agar tidak menjadi penonton saja nantinya.