Labuan Bajo - Kelompok Tani Watu Rampang, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, gembira menyaksikan Bupati Manggarai Barat NTT Edistasius Endi turun langsung ke sawah menanam padi.
Selama setahun lebih Kelompok Tani Watu Rampang tidak bisa menanam padi karena pasokan air tidak ada. Hal ini disebabkan karna adanya pengerjaan perbaikan bendungan dan irigasi. Meski secara teknis pengerjaan perbaikan irigasi belum maksimal, namun kini petani di wilayah itu sudah kembali menanam padi setelah menganggur selama satu tahun terakir.
Selama satu tahun terakir petani tidak bisa mengolah sawah karena pemerintah sedang melakukan perbaikan Bendungan dan sejumlah irigasi, akibatnya stok pangan pun berkurang.
"Hari ini, secara simbolis kita mulai tanam padi di kelompok Watu Rampang Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor, saya merasa senang jika petani dapat mengolah kembali lahan pertanian yang cukup lama terpaksa tidak digarap karena kesulitan pasokan air menyusul adanya pengerjaan perbaikan bendungan dan sejumlah irigasi," kata Bupati Edi saat membuka pelaksanaan Gerakan Tanam Simbolis Padi Sawah Musim Tanam (MT) I 2021/2022. Kegiatan ini merupakan intensifikasi padi Inbrida sawah di kelompok tani Watu Rampang Kecamatan Lembor, Kamis (13/1).
Sejak pengerjaan perbaikan irigasi dan bendungan, banyak petani tidak bisa menggarap lahan pertanian karna terkendala pasokan air. Namun, setelah irigasi diperbaiki meski belum maksimal otomatis sudah dapat dimanfaatkan kembali dengan menanam padi karena air irigasi sudah mengalir sampai ke areal sawah.
"Selama ini kita mungkin diliputi rasa cemas berkurangnya stok pangan, tapi hari ini saya merubah rasa cemas itu dengan melakukan tanam padi di sini. Kiranya kegitan tanam simbolis ini bisa mempercepat pemulihan ketahanan pangan di Kabupaten Manggarai Barat. Karena itu, saya meminta petani agar areal persawahan ini ditanami padi," kata Bupati Edi
Ia terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi di Kecamatan Lembor dengan secepatnya memperbaiki infrastruktur bendungan dan irigasi.
Ia mengharapkan agar petani harus mampu memanfaatkan Pasokan air yang ada sambil menunggu pengerjaan perbaikan selesai.
"Saya minta Camat Lembor dan Kepala Dinas Pertanian untuk berkoordinasi dengan kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai, agar rekanan yang mengerjakan irigasi dan bendungan di wilayah Lembor secepatnya menyelesaikan pekerjaan sesuai dokumen kontrak," kata Bupati Edi.
Kecamatan Lembor sebelum kesulitan pasokan air untuk mengairi Sawah, merupakan salah satu pemasok beras terbesar di NTT.
Hadir pada kegiatan tersbut perwakilan Kajari Manggarai Barat Kasie Pidsus Issandi Hakim, perwakilan Polres Kasat Binmas Hajairin, perwakilan Lanal Labuan Bajo, Mayor Laut (P) Fanny G. S, Camat Lembor, Camat Lembor Selatan, Kapolsek Lembor, Danramil Lembor dan tokoh masyarakat setempat.