Natuna - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan launching serentak vaksinasi ketiga (booster) di enam kabupaten/kota, Kamis (13/1). Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad beserta jajaran.
Dalam sambutannya Menteri Tito menyampaikan Kepri juga salah satu provinsi yang sangat terdampak terutama dari sektor wisata, yang kemudian berpengaruh pada turunnya indeks ekonomi. Maka langkah Pemprov Kepri untuk mengejar target vaksinasi adalah tepat.
"Saya ingin menyampaikan bahwa Kepri patut berbangga karena Kepri adalah nomor tiga tercepat laju proses vaksinasi. Ini merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah daerah untuk menangani COVID-19. Kepri juga salah satu provinsi yang sangat terdampak terutama dari sektor wisata, yang kemudian berpengaruh pada turunnya indeks ekonomi. Maka langkah pemerintah Kepri untuk mengejar target vaksinasi adalah langkah tepat untuk mengembalikan kondisi perekonomian, pariwisata dan ruang publik seperti sedia kala," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan bahwa target vaksinasi Kepri sudah berada diatas rata-rata target yang telah ditetapkan.
"Capaian vaksinasi secara keseluruhan sudah melebihi target yang telah di tetapkan. Bahkan untuk tiga hari terakhir kasus aktif kita nol. Tentunya capaian target ini adalah hasil kerjasama semua pihak yang telah bersinergi untuk sam- sama mengatasi penyebab virus COVID19. Bahkan Kepri sudah mengadakan Survei Serologi yang menunjukkan bahwa kepulauan Riau telah terbentuk herd imunity. Ini merupakan kabar baik untuk kita semua sebagai langkah awal untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dari berbagai bidang. Kita juga harus paham bahwa yang jauh lebih penting adalah data, Karena kita bekerja berdasarkan data, yang berupa angka-angka yang menunjukkan kasus COVID-19 terus menurun. Ini harus dan sangat perlu di apresiasi atas kerjasama dan kerja keras seluruh pihak," ujar Ansar.
Dirinya berharap dengan vaksinasi dosis ketiga ini dapat menjadi langkah jangka panjang untuk melindungi masyarakat dari COVID-19 yang variannya terus berkembang.