Batang - Meski kasus COVID-19 di Batang melandai, namun Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS QIM) Batang tetap menyiapkan ruangan untuk isolasi, apabila ada pasien yang terpapar.
Manajer Pelayanan RS QIM Batang dr. Maftuhah Nurbeti mengatakan, saat kasus COVID-19 melonjak, RS QIM menyiapkan ruangan isolasi hingga empat lantai, namun kini hanya satu ruangan karena tidak ada temuan kasus baru.
“Sekarang memang belum ada kasus, tapi kami saat sebagai persiapan ada satu kamar isolasi, ICU COVID-19, ruang bersalin COVID-19 dan ruang penangan bagi bayi yang lahir dengan COVID-19,” katanya, saat menunjukkan ruang Isolasi COVID-19, di RS QIM, Kabupaten Batang, Senin (10/1).
Ia memastikan, apabila di kemudian hari terjadi lonjakan kasus dan membutuhkan ruang rawat inap, dapat dilakukan penambahan ruang isolasi COVID-19.
“Waktu kasus Covid-19 melonjak, kami bisa merawat 44 pasien. Tapi karena tidak ada kasus baru, ruangan-ruangan itu digunakan untuk ruang rawat inap pasien biasa, lantai 2 untuk ruang nifas atau pasca melahirkan, lantai 3 dan 4 ruang inap anak serta lantai 5 ruang rawat inap VIP,” jelasnya.
Pihak RS QIM berusaha menyesuaikan kondisi, apabila terjadi lonjakan dan membutuhkan banyak ruangan, akan dilakukan modifikasi agar semua pasien COVID-19 tertangani dengan baik.
“Pandemi belum berakhir, jadi protokol kesehatan harus dijaga dengan baik,” tegasnya.
Kepala Shift Ruang Kasuari, Heriawan menyampaikan, selama menangani COVID-19 tentu mengalami suka duka, hingga saat kasus mulai melandai.
“Dulu sempat kehabisan oksigen, tapi Alhamdulillah bisa diatasi. Terus dulu juga karena begitu banyaknya pasien yang terkonfirmasi COVID-19, membuat kami harus bolak-balik ruang isolasi, sehingga membuat para tenaga kesehatan sedikit kecapekan,” ungkapnya.
Ia bersama rekan sesama perawat tetap waspada dengan munculnya varian Omicron, terlebih masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan.
“Tetap patuhi protokol kesehatan dan jaga kesehatan tubuh,” tandasnya.