Pangkep - Kepala Desa Batara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Muhammad Arham, berterima kasih kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang telah memberikan penyuluhan pengembangan sorgum di wilayah setempat.
Arham, dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Pangkep, Jumat (12/6), mengatakan, lahan perkebunan di Desa Batara sangat luas, namun pengelolaaannya belum maksimal bahkan masih ada lahan tidur, sehingga diharapkan untuk dikembangkan sorgum atau jenis tanaman lainnya.
“Insya Allah, kami bersama masyarakat kami di Desa Batara akan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai tanaman produktif yang bisa diolah oleh warga dan petani," ujarnya.
Arham juga menyinggung adanya proposal yang dimasukan dalam pengembangan lahan produktif ke Kemendes PDTT namun hingga saat ini belum teralisasi. Meski demikian, dirinya memaklumi hal tersebut karena kondisi pandemi COVID-19.
"Semoga setelah COVID-19 kita kembali bisa melakukan pengembangan pertanian yang lebih baik," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, tanaman sorgum ini termasuk sebagai alternatif pangan pengganti beras karena tingkat glukosa yang rendah,
"Cara pengolahannya seperti gabah dikeringkan dulu atau dapat diolah menjadi tepung (bahan adonan kue), batangnya yang manis dapat dijadikan gula sorgum dan pakan ternak," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, tanaman sorgum dapat tumbuh dengan kadar tanah kering, sehingga dalam penanaman tanaman sorgum bisa sampai 3 kali panen, namun tergantung perawatannya.
"Untuk proses penjualan, baik dipasarkan atau ekspor secara langsung ke perusahaan PT Insan Sejahtera, online, maupun offline. Namun di balik itu semua harus kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Batara.