Batang - Program vaksinasi anak serentak yang telah dicanangkan oleh Bupati Batang Wihaji, mendapat sambutan positif dari orang tua karena demi menjaga imunitas untuk melawan Pandemi Covid-19.
Salah satu orang tua murid, Mei Istikorini yang juga sebagai ibu rumah tangga mengatakan, vaksinasi anak dibutuhkan dan sangat baik untuk menjaga kesehatan, sehingga tidak merasa cemas saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
“Sebagai orang tua ya saya dukung penuh program vaksinasi, untuk ketahanan tubuh anak. Yang penting kondisi tubuh anak benar-benar sehat, tidak batuk atau pilek, pokoknya diutamakan badan fit,” katanya, saat ditemui di SD Proyonanggan 11, Dracik Kampus, Kabupaten Batang, Sabtu (8/1).
Ia mengaku, pihak sekolah telah membagikan Surat Edaran untuk persetujuan orang tua/wali murid tentang vaksinasi anak yang akan digelar awal pekan depan.
“Kami dapat formulir yang harus diisi apakah anak dan orang tuanya setuju. Kalau memang setuju, minggu depan membawa Kartu Keluarga untuk ditunjukkan ke petugas kesehatan,” terangnya.
Ia merasa behagia, karena PTM 100% sudah dimulai kembali. Yang terpenting sebelum divaksinasi anak tidak mengalami keluhan apapun.
Ditemui secara terpisah, Kepala SDN Proyonanggan 9 Ida Prapti Astuti mengatakan, sebagai langkah persiapan, surat edaran persetujuan vaksinasi anak, telah dibagikan, untuk mengetahui tanggapan tentang rencana program tersebut.
“Apakah orang tua menyetujui anaknya divaksin atau tidak, kalau memang tidak apa alasannya. Tapi saya harap orang tua tetap untuk hadir, untuk mendapat penjelasan langsung dari vaksinator,” harapnya.
Rencananya, orangtua akan mendapat edukasi tentang pentingnya vaksinasi bagi anak dari Puskesmas.
“401 anak didik kami sudah siap divaksin kelas 1-6, khusus usia 6-11 tahun, namun bagi siswa yang telah divaksin di Polsek Batang karena usianya 12 tahun, tetap berangkat untuk menunjukkan bukti sertifikat vaksinasi dosis pertama,” jelasnya.
Ia mengapresiasi langkah cepat Pemkab Batang dengan menggelar vaksinasi serentak untuk anak.
“Apapun yang terjadi, namanya virus itu, menyerang dengan tidak pandang usia. Seluruh guru dan tenaga kependidikan kami juga sudah divaksinasi, anak-anak pun sedang berproses untuk divaksinasi minggu depan, jadi bisa mengurangi kekhawatiran saat PTM 100% yang sudah diizinkan,” pungkasnya.