Rohul – Terjadinya bencana banjir bandang di Kecamatan Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (31/12) lalu, diharapkan sebagai renungan bersama akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Pasalnya, meluapnya air di Hulu Sungai Batang Lubuh di Padang Lawas terdampak langsung bagi Kabupaten Rohul.
“Musibah banjir bandang di Padang Lawas ini sebagai warning bagi kita. Mari kita ambil hikmahnya, perlunya kesadaran kita bersama untuk mencegah penebangan liar, mari kita jaga kelestarian alam dan lingkungan,” kata Bupati Rokan Hulu, Riau, Sukiman didampingi Kadis Kominfo Yusmar, usai mengikuti Seminar Nasional Prediksi dan Pencegahan Karhutla, Kamis (6/1).
Diakui Bupati Sukiman, dampak penebangan hutan secara liar turunnya sumber daya air menjadi bagian dari dampak penebangan hutan secara liar dikarenakan pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air melalui akar pohon.
“Jika kita menjaga alam, alam juga akan menjaga kita. Jangan lakukan penebangan liar secara besar-besaran yang dapat mengakibatkan banjir dan longsor, dikarenakan hutan berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak dikala hujan lebat terjadi,” ujarnya.
Orang nomor satu di Rohul ini mengaku alam dan hutan di Rokan Hulu masih tetap terjaga, karena seluruh pihak mulai dari Kepolisian, TNI dan masyarakat sepakat menjaga alam Rohul dari penebangan hutan dan pembalakan liar.
“Kita Rohul insya Allah tidak ada penebangan hutan dan pembalakan liar. Aparat Kepolisian, TNI dan masyarakat bersama sepakat menjaga kelestarian alam di Rohul. Yang perlu dipahami juga, banjir bandang yang terjadi sepekan lalu itu bukan di Rohul, tapi di Padang Lawas,” tegas Sukiman.
Tambah Bupati Sukiman, akibat penebangan hutan secara liar tak hanya merusak alam, tetapi juga membahayakan kehidupan manusia di masa depan, untuk mencegah hal tersebut agar tidak terjadi di Rohul.
Bupati Sukiman mengatakan, Pemkab Rohul terus berupaya dalam menjaga alam agar tetap lestari dengan penghijauan dan penanaman pohon di daerah aliran sungai, kawasan hutan lindung, hutan kota dan di tengah masyarakat.
“Dengan langkah-langkah penanaman pohon yang telah dilakukan, kita berharap upaya penghijauan ini bisa dijadikan sebagai budaya baik yang harus dilanjutkan demi menjaga alam dan keberlangsungan kehidupan manusia di masa depan,” harapnya.