Kota Pekalongan - Kekhawatiran RSUD Bendan adanya lonjakan kasus COVID-19 di Kota Pekalongan usai Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhirnya terbantahkan. Sampai dengan sejak November hingga 6 Januari ini tak ada pasien COVID-19 di RSUD Bendan baik dari rujukan atau dari pemeriksaan PCR.
Saat ditemui di kantornya, Kamis (6/1/2022), Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan, dr Junaidi Wibawa mengungkapkan bahwa saat ini di RSUD Bendan tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Alhamdulillah mulai bulan November tidak ada, terakhir ada pasien pada Oktober, itu pun warga luar Kota Pekalongan yang merupakan seorang pelaut," jelas Junaidi.
Junaidi menyampaikan, pihaknya mengikuti imbauan dari presiden, gubernur, maupun walikota untuk menyiapkan 6 ruang khusus untuk pasien COVID-19 di RSUD Bendan jika dibutuhkan. Bahkan ruangan alain juga akan siap jika memang betul-betul terjadi lonjakan.
"Terkait dengan tenaga kontrak yang kita rekrut untuk menambah tenaga kesehatan saat lonjakan kasus Covid-19 yakni sejumlah 90 orang ini sampai bulan September kami perpanjang 50 orang. 50 orang ini habis kontraknya pada Februari mendatang," terang dr Junaidi.
Lanjut dr Junaidi memaparkan bahwa untuk meningkatkan kualitas kuantitas pelayanan, dari 50 itu akan diseleksi ulang, nantinya akan dijadikan menjadi tenaga tetap di RSUD Bendan.
Selanjutnya terkait varian COVID-19 baru, Omicron yang penyebarannya kebanyakan adalah dari luar negeri orang-orang dari luar negeri, kemudian tidak menimbulkan gejala yang berat seperti varian Delta dan varian lainnya. Dan gejalanya hanya flu, batuk, demam, dan nafsu makan berkurang namun daya tular lebih tinggi. "Jadi imbauan untuk menjaga 5 M harus tetap kita laksanakan kemudian vaksin, vaksin terbukti mampu melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita," pungkas Junaidi.