Solo – Pembangunan Rel Layang ( elevated rail ) Jalur Kereta Api Joglo sepanjang 3 kilometer antara Solo Balapan – Kadipiro KM 104+700 sampai 107+000 ( Tahap 1 ) akan mulai dilaksanakan groundbreaking pada 8 Januari mendatang.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Selasa (4/1), dalam kegiatan Sosialisasi Pembangunan Jalur Kereta Api Elevated Joglo di Bale Tawangarum, mengharapkan pembangunan rel layang Kereta Api tersebut rampung tepat waktu pada 2023. Beliau meminta OPD dan wilayah ( kecamatan dan kelurahan terdampak ) ikut mengawal jalannya pembangunan mulai dari peletakan batu pertama hingga penyelesaiannya.
“Proyek harus dikawal para Camat dan Lurah terdampak proyek karena pembangunan rel layang tersebut sangat kompleks dan butuh waktu lama dalam penyelesaiannya. Semua harus on time dikawal pekerjaannya sampai selesai karena masa jabatan Walikota dan Walikota hanya sampai 2024,” ucap Gibran.
Gibran menjelaskan, pembangunan rel layang akan sangat berdampak untuk mengurai kemacetan dan menambah pergerakan kegiatan ekonomi di Kota Surakarta.
Menurut Gibran, permasalahan efek pembangunan sudah terjawab semua antara lain masalah banjir, drainase, jalan tikus dan SHM.
Diharapkan pembangunan berjalan dengan lancar. Pihak Balai Teknik Perkeretaapian akan semakin intens untuk melakukan koordinasi dengan semua warga sekitar.
Sedangkan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah Putu Sumarjaya menerangkan, pembangunan rel layang diawali dengan bentangan baja mulai dari Gilingan naik dengan bentang paling panjang 134 meter. Dengan struktur lengkungan baja dengan desain ikonik Kota Surakarta.
Pembangunan fase 1 (Rp980-an miliar ) sepanjang 1,3 kilometer dimulai dari Giligan dan turun sebelum Stasiun Kadipiro.
Jalur ganda yang dibangun merupakan paket Solo sampai Semarang dengan fase 1 dari Solo Balapan sampai Kalioso (7 kilometer).
“Mulai 8 Januari kita groundbreaking, sudah mulai kerja dengan tahap sosialisasi dengan target tahun 2023 selesai dibangun. Titik awal pembangunan dekat dengan Simpang Joglo persis, karena yang sudah kontrak dekat dengan Simpang Joglo akan dibangun pilar atau pondasinya dengan bore pile bukan dengan paku bumi,” ucapnya.
Dijelaskan, 1 jalur jalan akan ditutup dan hal tersebut akan memberikan dampak pada lalu lintas dan masyarakat setempat sehingga sosialisasi segera dilakukan pada masyarakat di media dan langsung ke masyarakat secara bertahap. Jalur kereta api bakal digeser ke kanan karena akan dibangun pondasi pada rel kereta api existing. Rel hanya dipindahkan dan tidak dibongkar karena tetap digunakan untuk lalu lintas Kereta Api (sekitar 60 perjalanan KA).
Penutupan Simpang Joglo dilakukan secara bertahap dan baru pada akhir 2022 ditutup lantaran akan mulai dilakukan pengangkatan struktur jembatan.
“Sesuai timeline, pada akhir 2022 akan ditutup karena memang cukup kompleks pengerjaannya karena alat yang digunakan untuk mengangkat cukup besar,” ucapnya.