Pemkab Kubu Raya Salurkan 1.626 Sembako di Sungai Kakap dan Teluk Pakedai

Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Kali ini, bantuan sebanyak 1.626 paket bahan makanan pokok (sembako) diberikan untuk Kecamatan Sungai Kakap dan Teluk Pakedai. Dari 1.626 paket tersebut, Kecamatan Sungai Kakap mendapatkan 293 paket dan Kecamatan Teluk Pakedai 1.333 paket.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo kepada Camat Sungai Kakap Rusdety dan Camat Teluk Pakedai M Yusuf, Rabu (10/6).

Bantuan untuk Kecamatan Sungai Kakap diserahkan di Kantor Camat Sungai Kakap, sedangkan bantuan untuk Kecamatan Teluk Pakedai diserahkan di Dermaga Sungai Kakap.

Wakil Bupati Sujiwo berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

"Hari ini, saya mewakili Pak Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyampaikan secara simbolis 1.626 paket sembako untuk Kecamatan Sungai Kakap dan Teluk Pakedai. Bantuan ini nantinta akan didistribusikan kepada warga yang terdampak langsung COVID-19 berdasarkan data dari kecamatan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat," ujarnya.

Sujiwo mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luas, bahkan nyaris tidak ada yang selamat dari dampak tersebut. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyalurkan bantuan dengan skala prioritas kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

"Saya ingin sampaikan bahwa seberapa banyak pun bantuan yang dibagikan, kita meyakini masih akan tetap kurang. Makanya, kami dari pemkab akan menyalurkan ini secara tepat sasaran untuk warga yang paling terdampak dengan pandemi COVID-19," ujarnya.

Terkait penyerahan bantuan yang dilakukan secara simbolis, Sujiwo menyebut hal itu sebagai bagian dari wujud tatanan hidup baru.

"Yang dulu mungkin ketika akan menyerahkan bantuan kita undang semua penerima, maka sekarang tidak dilakukan, karena menghindari adanya kerumunan, sehingga cukup dilakukan secara simbolis. Yang dulu tidak pernah menggunakan masker, sekarang menggunakan masker. Yang dulu mungkin tidak terbiasa cuci tangan, sekarang cuci tangan. Yang dulu kalau bertemu tidak mengatur jarak, sekarang mengatur jarak," terangnya.

Sujiwo kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan pakai sabun, mengatur jarak fisik dan sosial, dan menghindari kerumunan.

"Jadi kebiasaan-kebiasaan baru ini dikenal sebagai protokol kesehatan, kami berharap masyarakat untuk mematuhi kebiasaan baru ini. Silakan beraktivitas seperti biasa, tetapi protokol kesehatan tetap wajib hukumnya untuk dipenuhi" tegasnya.