Kubu Raya - Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mengapresiasi kerja keras tenaga kesehatan (nakes) bersama kepolisian setempat bersama jajarannya dalam membantu pemerintah mengejar capaian vaksinasi.
"Saya apresiasi kerja keras semua nakes dan Polri dalam membantu mempercepat capaian vaksinasi di Kubu Raya yang hingga 3 Januari 2022 mencapai 60,15 persen," kata Bupati Muda Mahendrawan di ruang kerjanya, Selasa (4/1).
Bupati Muda mengatakan, capaian vaksinasi COVID-19 sampai dengan Senin (3/1) sudah mencapai 60,15 persen dari total sasaran vaksinasi 432.686 orang.
"Dalam tiga pekan terakhir kita bisa mendapatkan tambahan 16 persen persen masyarakat yang divaksin. Ini tentu menunjukkan keseriusan kita dalam mengejar target vaksinasi di tengah berbagai kendala yang kita hadapi," ujarnya.
Pihaknya menargetkan, hingga akhir Januari ini bisa mencapai 70 persen masyarakat Kubu Raya yang sudah di vaksin.
Muda menjelaskan, dari total 60,15 persen masyarakat yang sudah di vaksin tersebut dipastikan lebih dari itu, karena diperkirakan ada sekitar 40 ribu lebih masyarakat Kubu Raya yang melakukan vaksinasi di luar Kubu Raya dan datanya masuk ke daerah lain.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan terhadap masyarakat luar Kubu Raya yang melakukan vaksinasi di kabupaten itu, sesuai dengan NIK dari sasaran vaksinasi.
"Kita siap mengembalikan data masyarakat luar yang melakukan vaksin di Kubu Raya. Ini akan kita lakukan untuk membantu daerah lain agar memiliki data yang jelas terkait masyarakatnya yang sudah di vaksin," tuturnya.
Muda menjelaskan, saat melakukan vaksinasi COVID-19, Dinkes Kubu Raya juga mengakomodir masyarakat luar yang melakukan vaksinasi di kabupaten itu. Terkait hal itu, saat ini Dinkes Kubu Raya sedang mengumpulkan datanya dan akan dikembalikan kepada KCPEN agar bisa di input ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi COVID-19 sesuai dengan asal NIK dari masyarakat yang di vaksin sejak awal tahun 2021 yang terpusat di sejumlah tempat di Kubu Raya, baik yang di lakukan oleh Dinkes maupun TNI/Polri dan pihak lainnya.
"Jika ada warga saat di vaksin NIK nya dari daerah lain, maka datanya akan kita kembalikan. Dan kita harapkan daerah lain juga melakukan hal ini, agar terjadi sinkronisasi antara data target vaksinasi dengan realisasi masyarakat yang sudah di vaksin," tuturnya.
Karena, lanjut Muda, jika datanya tidak sinkron, tentu pemerintah daerah akan sulit untuk mengetahui sudah berapa banyak masyarakatnya yang divaksin.
"Untuk vaksinasi ini kan bisa dilaksanakan di mana pun tanpa memandang asal masyarakat, namun untuk pendataan tentu harus berdasarkan NIK dari masyarakat yang di vaksin. Namun, sebaliknya jika ada masyarakat Kubu Raya yang vaksin di daerah lain, diharapkan datanya bisa kembali ke Kubu Raya, agar data penduduk bisa sesuai dengan target capaian vaksin yang ada," katanya.