Muara Enim - Sebanyak 50 orang remaja putri - putri yang tergabung dalam Forum Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Muara Enim diberi pembekalan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi dan stunting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Muara Enim di Griya Hotel Serasan Sekundang Muara Enim, Kamis (9/12).
Mewakili Bupati Muara Enim, Kepala Dinas PPKB Rinaldo secara resmi membuka sosialisasi yang berlangsung selama satu hari ini.
Rinaldo mengatakan bahwa Pemkab Muara Enim mendukung penuh kegiatan sosialisasi ini, karena memberikan pemahaman sejak usia dini terkait kesehatan reproduksi dan pengetahuan tentang stunting yang sangat penting.
"Bila tidak diberikan pemahaman dari awal akan berakibat buruk pada anak, keluarga bahkan negara. Usia muda, masih belum matang dalam berpikir, masih banyak usia 19 tahun sudah menikah, padahal umur ideal menikah pada usia 21 tahun untuk perempuan dan berusia 25 tahun untuk laki – laki," ujarnya.
Ia mengatakan, stunting berdampak buruk pada kualitas SDM yang rendah, begitu pun juga dengan kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Selain itu, pengaruh Napza atau narkotika, psikotropika dan pengaruh zat adiktif lainnya juga berakibat pada kualitas generasi muda.
"Kita semua sepakat, stunting harus lenyap dari Kabupaten Muara Enim. Caranya dengan peningkatan status gizi remaja, dan waktu yang pas untuk menikah," ujarnya.
“Pemkab Muara Enim mendukung sosialisasi ini. Kepada peserta diharapkan ilmu yang didapat bisa menerapkannya dan mentransfer ke lingkungan dan teman – temannya. Jadilah contoh dan teladan bagi teman – temannya dan juga lingkungannya,” tutup Rinaldo.
Sementara itu, Duta Stunting Kabupaten Muara Enim Vivi Mariani merasa bangga dengan keberadaan Forum GenRe Kabupaten Muara Enim.
“Semoga adanya Forum GenRe ini bisa ikut aktif setelah mengikuti sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman ke masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi dan bahaya stunting, sehingga mendukung terwujudnya di Kabupaten Muara Enim bisa lahir generasi – generasi yang berkualitas,” ucapnya.
Sedangkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan (Sumsel) Desliana mengatakan perlunya memberikan pemahaman kepada anak – anak sejak usia remaja akan pengetahuan tiga wilayah risiko zero yaitu zero nikah muda, zero seks pra nikah dan napza.
"Dengan sosialisasi ini sangat penting dalam upaya bersama Provisi Sumsel untuk mengejar angka 14 persen capaian stunting di tahun 2024. Karena, pengentasan stunting dan masalah Napza serta pemberian pemahaman terkait kesehatan reproduksi kepada masyarakat dituntaskan dengan kerja keroyokan," ujarnya.
“Terima kasih banyak atas kepedulian Pemkab Muara Enim dalam penanganan stunting, karena masalah stunting harus diselesaikan keroyokan tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah sendiri,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan pemberian hadiah kepada pemenang lomba video dengan tema stunting serta dilakukan penobatan Duta Stunting Kabupaten Muara Enim.