BANDUNG - Program Anjungan Belajar Mandiri (ABM) sangat mendukung pembelajaran siswa yang berada di daerah pedesaan yang selama ini sulit mendapatkan akses internet, tidak kecuali di Provinsi Jawa Barat yang sinyal internetnya masih belum merata.
Hal itu ditegaskan GM Marketing 1 Balai Pustaka Denny Riesta bersama CEO PT IMQ Multimedia Utama Darmadi saat audiensi dalam rangka sinergitas program Anjungan Belajar Mandiri dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat Widiatmoko, di Bandung, Jumat (24/12).
“Yang paling terdampak saat pandemi COVID-19 saat ini adalah proses pembelajaran siswa, apalagi terdapat daerah-daerah yang sulit untuk dapat akses internet, maka kehadiran ABM (Anjungan Belajar Mandiri) ini supaya masing-masing desa bisa mendapat akses belajar yang maksimal,” ujar Denny.
Sementara itu, Kepala Dispusipda Jabar Widiatmoko menyambut positif program Anjungan Belajar Mandiri (ABM) yang digagas Balai Pustaka.
"Kami tertarik untuk menjadikan program Anjungan Belajar Mandiri ini sebagai 'pilot project' khususnya di pedesaan pelosok dan terpencil dalam rangka meningkatkan literasi digital masyarakat," ujar Widiatmoko.
Sedangkan, CEO Antara Digital Media Darmadi mengatakan, peran sebagai humas negara yang diemban LKBN ANTARA, salah satunya memfasilitasi sesama perusahaan BUMN dalam rangka memajukan bangsa.
"Hal ini juga berlaku pada perpustakaan digital oleh Balai Pustaka yang sejalan dengan program 'Satukan Negeri' melalui pendidikan, khususnya peningkatan literasi masyarakat di Tanah Air," pungkasnya.