Ngawi - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini bersama BPBD Kabupaten Ngawi menggelar Gladi Simulasi Early Warning System (EWS) Banjir, di Kantor Desa Simo, Kecamatan Keadungan, Rabu (8/12).
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Afrial Rosya mengatakan bahwa Kabupaten Ngawi merupakan salah satu dari tujuh Kabupaten /kota yang mendapatkan stimulan penguatan sistem peringatan dini bencana banjir, pasalnya ada sejumlah titik wilayah yang rawan dan beresiko banjir.
"Dalam menentukan daerah yang memiliki resiko tinggi banjir di aliran Bengawan Solo sekaligus memerlukan peringatan dini, BNPB telah melakukan Forum Group Discussion (FGD), dengan BNPB Provinsi dan Kabupaten /Kota," terangnya.
Afrial juga mengungkapkan BNPB merupakan bagian dalam penguatan kontribusi pengurangan resiko bencana, dengan memberikan support berupa peralatan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini.
"Alat tersebut saat ini terpasang di Desa Simo, Kwadungan ditambah lagi kegiatan Workshop bagi tim siaga bencana kemudian ditutup gladi bencana," terangnya.
Afrial berharap alat ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat setempat.
Sementara, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono secara terpisah memberikan apresiasinya untuk BNPB yang telah memberikan dukungan untuk penguatan sistem peringatan dini bencana di Kabupaten Ngawi, dan bisa dimanfaatkan secara optimaldan dipelihara sebaik mungkin, juga pentingnya komitmen melibatkan masyarakat untuk tanggap bencana hingga tingkat desa.
"Jadi sosialisasi manfaat EWS, itu mempermudah dalam mitigasi bencana, sehingga percepatan penanggulangan terkait evakuasi dan seterusnya itu bisa dilaksanakan dengan baik," pungkasnya.