Cirebon - Pemerintah Kabupaten Cirebon menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dari BNPB untuk Satgas COVID-19 kewilayahan (Forum Camat dan Forum Kuwu).
Penyerahan bantuan tersebut diterima langsung Bupati Cirebon Imron, didampingi Plt BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan, Ketua FKKC Muali di Pendopo Bupati Kota Cirebon, Rabu (8/12).
"Bantuan dari BNPB, ada 200 ribu masker, 14.700 botol Handsanitizer, 19.920 botol sabun cuci tangan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon," kata Bupati Imron.
Imron menjelaskan, nantinya bantuan APD tersebut diberikan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon melalui satgas COVID-19.
"Nanti Bantuan APD tersebut disalurkan oleh para camat, kuwu untuk masyarakat Kabupaten Cirebon. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa untuk penanganan COVID-19 di akhir tahun ini," katanya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Pusat telah melakukan tolak ukur penyebaran COVID-19 pada akhir tahun ini.
Menurutnya, akhir tahun ini menjadi penentu apakah COVID-19 dengan varian baru bisa terkendali atau tidak. Sehingga penerapan prokes tetap digalakkan.
"Walaupun varian baru COVID-19 belum ada di Indonesia, kita harus selalu waspada tidak boleh lengah terkait prokes. Sehingga, misalkan akhir tahun ini kita tetap landai kasusnya, setidaknya tahun depan kita sudah memulai kehidupan yang baru," kata Bupati Imron.
Lebih lanjut, kata Imron, Kabupaten Cirebon sekarang sudah memasuki level 2 PPKM Jawa Bali. Sebab, capain vaksin sudah diatas 50 persen.
"Di rumah sakit sudah tidak ada pasien COVID-19. Akan tetapi kita harus tetap taat prokes sehingga tidak ada penambahan kasus lagi," katanya.
Sementara itu, Plt Kalak BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan bantuan dari BNPB ini diserahkan langsung oleh Bupati kepada perwakilan Forum Camat dan Forum Kuwu.
"Besar harapan kami, bantuan masker dan hand sanitizer dan sabun cuci tangan bisa dimanfaatkan masyarakat terutama mengadapai Nataru," katanya.
Selain itu, kata Alex, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait.
Menurutnya, koordinasi terus dilakukan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di saat Nataru.
"Kita tetap koordinasi terkait Nataru, semua sudah dilakukan mulai dari sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan berpergiaan saat Nataru," pungkasnya.