Ambon– Dinas Pendidikan Kota Ambon mematangkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SMP sederajat pada 12 sekolah percontohan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Ambon, Ferdinand Tasso, Selasa (7/12), menjelaskan pihaknya saat ini tengah melaksanakan kunjungan lapangan untuk memastikan kondisi riil sekolah yang dilaporkan telah siap dalam pelaksanaan PTM.
“Ada 12 Sekolah yang dilaporkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) telah siap melaksanakan PTM, sehingga dari dinas turun langsung melakukan pengecekan apakah kondisi riil sama dengan laporan atau tidak,” ungkapnya.
Dikatakannya, dari hasil tersebut, ada sekolah yang sudah siap, namun ada yang belum siap, baik dari sarana- prasarana, fasilitas ruang belajar, SOP pelaksanaan PTM, hingga jumlah murid dan guru yang sudah divaksin COVID-19.
“Ada sekolah yang sudah menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir, namun meja dan kursi di kelas tidak mencukupi untuk siswa,” kata kadisdik.
Dirinya mengatakan, dalam persiapan PTM pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dan sosiasalisasi dengan seluruh kepala sekolah yang ada di kota Ambon.
Dalam rapat tersebut, lanjutnya, telah disampaikan regulasi pelaksanaan PTM tingkat nasional, tingkat Kota, maupun rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
“Dari Satgas COVID-19 kota Ambon, juga telah memberikan arahan dan akan membantu pembentukan Satgas COVID-19 tingkat sekolah, sebagai salah satu persyaratan pelaksanaan PTM,” terangnya.
Kadisdik mengatakan, selain mempersiapkan PTM, sekolah juga perlu menyiapkan sistem pembelajaran jarak jauh bagi siswa yang orang tuanya tidak setuju anaknya mengikuti PTM.
“Siswa yang belum divaksin juga harus mengikuti pembelajaran jarak jauh. Bisa saja karena umurnya belum genap 12 tahun, atau karena rekomendasi dokter belum dapat divaksin,” tandasnya.
Kadisdik berharap, dalam waktu dekat ini tidak hanya 12 sekolah, namun semua sekolah SMP sederajat di Kota Ambon siap dalam pelaksanaan PTM.