Banjarmasin - Sejumlah agenda pembahasan telah siap dimatangkan dalam Rakornas Jaring Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke V di Kota Bogor, diantaranya seperti penetapan kota budaya dan pemilihan Ketua Presidium JKPI periode 2022-2024. Rencananya, ada delapan anggota JKPI yang akan ditetapkan sebagai Kota Pusaka Indonesia.
Ketua Presidium JKPI Alfedri berharap ketua yang baru nantinya bisa melanjutkan tugas serta memajukan budaya kota pusaka Indonesia.
“Semoga terpilih presidium yang akan melanjutkan ikhtiar untuk memajukan kebudayaan dan kota pusaka Indonesia,” ujarnya, saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres JKPI ke-50 yang dilaksanakan di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor, Jumat (3/12).
Di hadapan para anggota JKPI yang salah satunya Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, pria yang juga menjabat sebagai Bupati Siak ini kembali berharap agar Ketua Presidium JKPI yang terpilih nanti bisa memberikan semangat dan harapan baru dalam memajukan kota pusaka di Indonesia.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, saat pembukaan Rakornas JKPI ke V mengucapkan selamat melaksanakan Rakornas JKPI kelima dan berhasil merumuskan rekomendasi untuk kemajuan kota pusaka Indonesia dan organisasi JKPI.
Dikatakannya, memperjuangkan kota pusaka sama halnya memperjuangkan nilai-nilai luhur dan mulia yang terdapat diseluruh kota di Indonesia.
“Kota pusaka adalah kota yang penuh dengan simbol-simbol yang luhur dan mulia. Artinya,memperjuangkan kota pusaka adalah memperjuangkan berlangsungnya nilai-nilai luhur dan mulia. Nilai-nilai luhur dan mulia yang tersebar diseluruh penjuru nusantara yang ada di berbagai kota di Indonesia,” katanya.
Ia mengajak seluruh anggota JKPI untuk terus bersemangat menjaga keberagaman budaya, sehingga terbangun karakter bangsa yang berbudaya.
“Dahsyat luar biasa apabila semangat kota pusaka ini mengalir terus dari masa ke masa, siapapun ketua presidiumnya, siapapun tuan rumah penyelenggara kota pusaka.
"Rumeksa bhineka budaya, Mari kita bersama-sama menjaga keberagaman budaya bangsa kita untuk membangun karakter bangsa,” tutupnya.
Selain menggelar pameran, dan beberapa event pendukung lainnya, salah satu yang paling menarik dalam kegiatan JKPI ini adalah, penggunaan pakaian adat masing-masing daerah oleh para kepala daerah yang mengikutinya.