Sigi - Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Muhammad Basir melakukan rembuk untuk aksi percepatan penurunan dan pencegahan masalah gagal tumbuh pada anak (stunting) tahun 2020 secara virtual, Selasa (19/5).
Kabupaten Sigi merupakan kabupaten pertama yang melakukan aksi tiga rembuk stunting di regional V. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi bertempat di aula kantor Bupati Sigi.
"Stunting merupakan proyek yang harus kita selesaikan saat ini sebab merupakan ancaman utama bagi kualitas manusia juga sebagai ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa ini. Hal ini dikarenakan anak stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya melainkan juga terganggu pertumbuhan otaknya yang mana akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi serta produktivitas, kreativitas dalam usia produktif," ungkap Bupati Irwan.
Ia merinci, angka stunting di Kabupaten Sigi usia 0- 23 bulan mencapai 1.199 (20,2%) dan usia 0-59 bulan sekitar 3.580 (24,7%) yang berstatus pendek dan sangat pendek di 2019.
Hal tersebut menunjukkan masih tingginya angka stunting di Kabupaten Sigi. Oleh sebab itu, data tersebut harus menjadi perhatian seluruh pihak yang terlibat untuk mengambil bagian dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Sigi.
"Kepada seluruh stakeholder agar dapat melakukan penguatan data untuk mengetahui jumlah dan angka stunting di Kabupaten Sigi serta dapat melakukan penguatan kelembagaan untuk selalu berkoordinasi dan bekerjasama menjalin hubungan kerja yang baik untuk penyelesaian percepatan dan penurunan angka stunting," harapannya.
Rembuk Stunting secara virtual juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Direktur Kesehatan dan Gizi Bappenas, Pendamping Penanganan Stunting Kabupaten Sigi dan Tim Ahli Ditjen Bina Bangda yang memberi masukan terhadap penurunan angka Stunting di Kabupaten Sigi, rembuk diikuti pula oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sigi, Kepala BPJS, Camat se Kabupaten Sigi, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sigi.