Sumbawa Barat - Wakil Bupati Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Fud Syaifuddin meminta agar bantuan sosial (bansos) Pariri lanjut usia (lansia) dan disabilitas bisa disalurkan sebelum Lebaran.
Untuk mempercepat distribusi bansos pariri lansia dan disabilitas, Wabup Fud meminta pihak BNI KCP Taliwang agar mengatur jadwal pembagian bansos.
"Bantuan harus didistribusikan pada bulan ini mengingat banyak masyarakat terdampak sosial ekonomi akibat COVID-19 ini," kata Bang Fud, sapaan akrabnya di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jumat (15/5).
Sebelumnya, Wabup Fud telah menyerahkan bansos tersebut secara simbolis kepada 6.399 orang penerima di depan kantor BNI KCP Taliwang sebesar Rp750 ribu per orang.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat kendala yaitu jadwal pencairan bansos yang cukup panjang untuk 6.399 penerima, ditambah lagi situasi saat ini mengharuskan untuk menjaga jarak dan menghindari berkumpulnya masyarakat di satu tempat.
Oleh karenanya, Bang Fud meminta jadwal pembagian tersebut harus ditinjau ulang agar seluruh penerima bansos dapat memanfaatkannya di dalam bulan Ramadhan.
Sementara itu, pimpinan Bank BNI KCP Taliwang Sigit Santoso menyampaikan bahwa penerima bansos Pariri lansia dan disabilitas yang disampaikan oleh Dinas Sosial KSB harus diverifikasi ulang karena masih ada beberapa data yang belum 'update' sehingga membutuhkan waktu kurang lebih dua hari untuk mengkaji ulang.
"Data seperti lansia atau disabilitas yang telah meninggal dunia harus dihapuskan namanya dari daftar penerima manfaat," tuturnya.
Proses penyaluran bantuan tersebut, tambahnya, sebelumnya direncanakan untuk disalurkan ke masing-masing Desa namun untuk mempercepat penyaluran disesuaikan dengan jadwal mengikuti kondisi saat ini.
“Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya kami hanya dapat mengcover Kecamatan Taliwang saja hingga menjelang lebaran, tetapi akan diusahakan agar semua dapat,” jelasnya.
Sigit menambahkan, untuk mengefektifkan waktu dan agar semua kecamatan dapat menerima bansos, BNI maksimal dan menargetkan Kecamatan Taliwang bisa selesai dalam waktu dua hari yaitu Jumat dan Senin. Sedangkan untuk kecamatan lain disediakan pelayanan transaksi pada Sabtu dan Minggu dengan catatan pencairan dilakukan secara kolektif.
Menindaklanjuti hal itu, Wabup Fud meminta para camat dan kades untuk mengkoordinir berkas penerimaan bantuan yang sudah final agar tidak ada kesalahan data.
"Saya berharap tidak ada pemaksaan dalam pengumpulan berkas dan tidak ada pungutan liar pada penerima bantuan," tegas Bang Fud.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Syaifuddin, akan terus mengawal proses distribusi bansos Disabilitas dan Lansia agar semuanya dapat menerima dalam bulan Ramadhan.
"Kami menempatkan petugas dari Dinas Sosial saat pencairan sehingga jika terjadi masalah di lapangan dengan data penerima maka dapat segera dicari jalan keluarnya," katanya.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial akan menargetkan pembagian Bansos lansia dan disabilitas ini selesai sebelum lebaran.
Adapun rincian dari jumlah penerima bantuan lansia dan disabilitas masing-masing kecamatan di antaranya, Kecamata Poto Tano 308 orang, Seteluk 1206 orang, Brang Ene 400 orang, Brang Rea 956 orang, Jereweh 497 orang, Sekongkang 215 orang, Maluk 215 orang dan sisanya dari Kecamatan Taliwang.
"Jika ada penerima bansos yang telah kehilangan buku Bank bisa mencairkan uang dengan membawa foto copy KTP dan surat keterangan hilang dari kepolisian setempat," jelas Syaifuddin.
Namun, jika penerima bantuan tidak dapat mendatangi Bank, maka dapat diwakili oleh keluarga terdekat dengan membawa foto kopi KTP penerima Bantuan, Surat keterangan hilang dari kepolisian, dan surat kuasa dari penerima bantuan.