Martapura - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus mengimbau masyarakat agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak, sebab penambahan pasien positif virus corona justru berasal dari kawasan pasar dan tempat yang penuh keramaian orang.
Hal itu diutarakan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banjar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Diauddin, dengan didampingi Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian M Aidil Basith, dalam konferensi pers di Command Center Barokah, Martapura, Kamis (14/5).
"Tambahan tiga orang sehingga total 23 terkonfirmasi positif COVID-19, yaitu satu keluarga, ibu, anak dan menantunya. Mereka berasal dari Kertak Hanyar. Si ibu kebetulan sering bepergian ke pasar di Banjarmasin. Ini sebenarnya mirip dengan sembilan kasus sebelumnya yang semua terkonfirmasi positif setelah ada riwayat perjalanan ke pasar di Banjarmasin, baik sebagai pedagangnya maupun pembeli," jelasnya.
Terkait hal itu, Diauddin mengimbau kepada warga di perbatasan seperti Sei Lulut, Kertak Hanyar dan wilayah sekitar lainnya agar waspada dan tidak usah memaksakan diri ke pasar-pasar di Banjarmasin.
"Untuk masyarakat Kabupaten Banjar, jangan dulu jalan-jalan ke Banjarmasin, khususnya ke pasar-pasar yang saat ini sudah terbukti jadi tempat penularan yang lumayan masif," ucap dr Diaduddin.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang tetap terpaksa keluar rumah untuk menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, serta sesampainya di rumah untuk segera mandi dan mencuci pakaian yang dikenakan.
Ia juga menyampikan bahwa Kabupaten Banjar akan kedatangan 7.000 alat tes cepat atau rapid test dalam waktu dekat.
"Kita akan bagi ke puskesmas, lebih cepat pemeriksaan untuk yang dicurigai akan lebih baik untuk memutus penyebaran. Selama ini petugas di puskesmas sudah dilatih. Namun rapid test alatnya minim," ujarnya.