Madiun – Giat Kunjungan Kerja Wali Kota Madiun Maidi berlanjut, Rabu (24/11). Maidi mengunjungi sejumlah tempat di tiga kecamatan sembari bersepeda. Tidak hanya meninjau masyarakat, Wali Kota Maidi juga menyalurkan bantuan sembako sembari memberikan imbauan terkait protokol kesehatan dan waspada bencana musim penghujan.
‘’COVID-19 tetap kita rem dengan protokol kesehatan. Biarpun kita di level 1, tetapi bahaya Covid-19 tetap mengancam. Karenanya, ibu-ibu ini kita libatkan. Kita berikan imbauan untuk selalu disiplin prokes dan mengingatkan orang lain di sekitarnya jika melanggar,’’ kata wali kota.
Setidaknya ada 1.500 paket sembako yang dibagikan. Sasarannya, istri ketua RT dan RW serta anggota PKK inti. Namun, penyaluran tentu secara terpisah agar tidak berkerumun. Sebagian bantuan juga sudah diberikan saat gowes minggu lalu. Pembagian kali ini terbagi di tiga tempat, yakni, Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun untuk wilayah Kecamatan Manguharjo, Embung Pilangbango untuk wilayah Kecamatan Kartoharjo, dan Edupark Ngrowo Bening untuk wilayah Kecamatan Taman.
‘’Ibu-ibu ini biasanya disiplin dan tertib. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga kepada orang lain khususnya keluarga. Jadi mereka kita berikan imbauan agar ditularkan kepada yang lain,’’ jelasnya.
Selain soal prokes, wali kota juga memberikan imbauan terkait waspada bencana. Seperti diketahui, Kota Madiun termasuk daerah rawan banjir kala musim penghujan karena terletak di dataran rendah. Wali kota mengimbau masyarakat untuk turut menjaga lingkungan. Salah satunya, dengan menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke saluran. Sampah tidak hanya berpotensi menyebabkan banjir, tetapi juga sumber penyakit.
‘’Semua upaya antisipasi sudah kita lakukan. Masyarakat juga harus berperan. Paling tidak dengan turut menjaga lingkungan masing-masing,’’ harapanya.
Wali kota juga meresmikan tiga kampung tematik dalam giat bersepeda tersebut. Yakni, kampung tematik Watu Linggo Gedongan Kelurahan Manguharjo, Bahtera Kencana Sport Center Kelurahan Winongo, dan kampung tematik Pesona Jati Asri Kelurahan Rejomulyo. Keberadaan ketiganya diharap dapat menambah fasilitas umum masyarakat setempat dan peningkatan ekonomi. Sebab, dalam kampung tematik tersebut juga dimanfaatkan untuk berjualan.
‘’Musim penghujan ini, ibu-ibu juga kita berdayakan dengan menanam kunyit hitam. Kita sudah ada 5 ribu bibit yang nanti kita babarkan di Ngrowo. Kalau sudah banyak, kita bagikan kepada PKK di tingkat kelurahan,’’ pungkasnya.