Meulaboh - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia yang menghadirkan ribuan santri dan ulama dari seluruh Aceh yang dipusatkan di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) Meulaboh, Sabtu (13/11).
Kongres yang mengusung tema "Membumikan Pancasila dari Aceh Sampai Papua" tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang juga dihadiri Bupati Aceh Barat Ramli MS.
Dalam sambutannya, Yudian Wahyudi mengapresiasi gelaran kongres santri pancasila yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat tersebut.
"Ini merupakan kongres santri pertama di Indonesia yang menyelaraskan nilai-nilai Islam dengan ideologi Pancasila," ujarnya.
Ia berharap Kabupaten Aceh Barat bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk membuat hal yang serupa guna menguatkan nilai-nilai Pancasila khususnya bagi kalangan santri dan pesantren
Untuk itu, pihaknya memuji kegiatan yang di gagas oleh Bupati Aceh Barat bersama ulama tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah terobosan dalam membumikan Pancasila di seluruh Nusantara yang di mulai dari Aceh hingga Papua.
"Aceh dikenal dengan nama Serambi Mekkah, namun saat ini gelar itu perlu ditambah yaitu Serambi Pancasila," lanjut Yudian.
Menurutnya, sejarah Aceh menunjukkan peran santri dan ulama menjadi faktor penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia termasuk dalam menggagas falsafah Bangsa yaitu Pancasila. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tersebut selaras dengan ajaran islam yakni memberikan rasa keadilan dan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus Bangsa, kita harus melanjutkan perjuangan para ulama dan syuhada terdahulu dengan sebaik mungkin dalam berbagai aspek kehidupan demi kemajuan dan kemakmuran negeri ini," pintanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dari kongres santri pancasila ini nantinya akan disampaikan kepada Presiden Jokowi guna mendapatkan tindak lanjut sesuai dengan cita-cita para santri dan ulama Aceh.
Di samping itu, ia berharap kepada semua pihak agar ikut mendukung Rancangan Undang-undang (RUU) pembinaan ideologi pancasila supaya segera di sahkan. Dalam RUU tersebut, kata dia, tidak ada tafsir tunggal dari BPIP, namun setiap kandungan dalam RUU ini berdasarkan rekomendasi dan aspirasi dari masyarakat.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat Ramli MS menyampaikan bahwa Kongres Santri Pancasila tersebut merupakan gagasan dari para ulama Aceh Barat. Sebagai pimpinan daerah, kata dia, pihaknya berkewajiban untuk mengakomodasi keinginan para ulama tersebut sebagai upaya untuk menyelaraskan nilai-nilai agama Islam dengan ideologi Pancasila di Bumi Teuku Umar.
"Alhamdulillah, keinginan ulama dapat kita laksanakan hari ini serta mendapat respon positif dari Pemerintah pusat," ucap Ramli MS.
Menurutnya, Kongres Santri Pancasila tersebut sangat penting demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa di tengah gejolak yang ditimbulkan akibat tingginya konstelasi politik yang terjadi di setiap Pemilu.
"Setiap Pemilu, kita selalu dibenturkan dengan isu-isu perpecahan yang menyangkut dengan agama dan pancasila sehingga menyebabkan renggangnya persatuan antar anak Bangsa," tutur Ramli MS.
Dengan adanya kongres ini, kata dia, santri dan ulama bisa ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan solusi dan rekomendasi kepada pimpinan daerah dalam mengambil setiap kebijakan agar tetap sesuai dengan ajaran islam dan ideologi Pancasila.
"Pemerintah dan ulama harus bergandengan tangan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa islam dan pancasila itu selaras dan tidak bertentangan," tutur Ramli MS.
Ia juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar mengamalkan ajaran islam sejati yaitu islam moderat yang mengedepankan kesejukan, perdamaian dan toleransi, namun tetap tegas dalam penegakan syariat Islam.
Oleh sebab itu, kata dia, selain mempelajari ilmu agama, penguatan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila untuk para santri juga sangat penting guna menciptakan generasi muda Aceh Barat yang Islami dan Pancasilais.
Lebih lanjut, Ramli MS mengatakan, pihaknya berencana untuk membangun Gedung Pancasila sebagai pusat pengembangan nilai-nilai islam dan pancasila di Kabupaten Aceh Barat.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penyerahan bantuan beasiswa kepada beberapa santri yang diserahkan langsung oleh Bupati Aceh Barat bersama Kepala BPIP Republik Indonesia.