Muara Enim - Asisten III Bidang Administrasi Umum Maryana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim terus berkomitmen memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan perhatian konsisten dan sistematis.
Hal itu dikatakan Maryana saat mewakili Bupati Muara Enim membuka Pelatihan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Untuk Fasilitator / Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Hotel Griya Serasan Sekundang, Kamis (11/11).
Lebih lanjut Maryana mengatakan, dampak psikologis kekerasan pada perempuan dan anak dapat menimbulkan trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnyayang memerlukan waktu yang lama untuk memulihkan si korban tersebut, sayangnya kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah luka akibat cedera bukan hanya fisik, tapi kehidupan psikologisnya juga menjadi taruhan.
"Saya harap dengan diadakannya Pelatihan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi peserta pelatihan dalam penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di wilayah masing-masing, jika seumpamanya terjadi suatu kasus di daerah tertentu para peserta yang telah hadir pada pelatihan hari ini dapat memberikan arahan kepada korban tentang bagaimana cara pelaporan kasus tersebut," ucap Maryana.
Turut hadir selaku narasumber, Didik Santoso Ahli Madya pada Asisten Deputi Perlindugnan Khusus Anak dari Kekerasan Kemen PPA, Toni Fhiser Direktur Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (PHPA), Baryanti Arthnini Kasi PErlindungan Khusus Anak DPPPA Prov. Sumsel, serta para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab. Muara Enim, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab. Muara Enim, Ketua IPEMI, Ketua Priska BA, serta para Peserta Pelatihan PATBM.