Cirebon - Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat, meresmikan jembatan gantung di Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Kamis (11/11). Jembatan yang melintang di atas Sungai Cisanggarung itu menjadi penghubung antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Peresmian tersebut dihadiri langsung Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya (istri dari Gubernur Jawa Barat) dan Bupati Cirebon Imron.
Atalia mengatakan, jembatan ini sebagai bentuk pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat. Jembatan Gantung ini menghubungkan antara Jawa Barat (Kabupaten Cirebon) dengan Jawa Tengah (Kabupaten Brebes).
Selama ini, lanjut Atalia, masyarakat di sekitar jembatan gantung kesulitan untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari kegiatan ekonomi, sosial, hingga pendidikan.
"Selama ini, masyarakat harus menggunakan perahu untuk menyeberang. Adanya jembatan ini sangat memudahkan, hanya memakan waktu lima menit," kata Atalia.
Atalia mengatakan, sebelum ada jembatan gantung itu, warga yang ingin melewati sungai harus melintasi jembatan besar, namun jaraknya cukup jauh.
Saat hujan mengguyur wilayah Kecamatan Losari, tinggi muka air Sungai Cisanggarung kerap meningkat dan membahayakan bagi masyarakat sekitar yang melewati sungai berhulu di Kuningan itu.
"Pembangunan jembatan ini memakan waktu tiga minggu saja. Saya lihat, warga sangat terkesan dengan adanya jembatan ini," katanya.
Atalia menambahkan, pembangunan jembatan ini dilakukan atas kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat, Vertical Rescue, dan Kwarda Pramuka Jawa Barat.
"Kekuatan jembatan ini juga akan terus dipantau. Tetapi saya lihat ini sangat kokoh," katanya.
Bupati Cirebon mengatakan, Gerakan Pramuka sangat membantu masyarakat di tengah masa pandemi COVID-19. Hal tersebut harus diapresiasi oleh seluruh masyarakat.
Jembatan gantung ini, kata Imron, memudahkan masyarakat dari dua daerah untuk beraktivitas. "Masyarakat diminta berpartisipasi, menjaga jembatan gantung ini," katanya.