Indramayu - Pelatihan kewirausahaan bagi purna Pekerja Migrant Indonesia (PMI) di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam mendukung dan mensukseskan salah satu dari 10 Program Unggulan Bupati Indramayu yaitu program “Perempuan Berdikari” atau yang dikenal dengan nama "Pe-Ri".
Program Pe-ri adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada para perempuan purna PMI dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu.
Demikian dikatakan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Indramayu Maman Kostaman saat membuka Pelatihan untuk Purna PMI Kabupaten Indramayu di Desa Bogor Kecamatan Sukra yang diselenggarakan oleh Disnaker Kabupaten Indramayu, Senin (8/11).
Menurut Maman, Kabupaten Indramayu merupakan daerah kantong PMI di Propinsi Jawa Barat, bahkan nasional. Minat masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri masih sangat tinggi. Kondisi ini tentunya akan menambah jumlah para purna PMI setiap tahun yang harus diimbangi dengan upaya pelatihan kewirausahaan agar mampu berdikari melalui pemberdayaan ekonomi terhadap para perempuan purna PMI.
"Saya berharap bahwa tidak selamanya perempuan Indramayu harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah memperoleh penghasilan yang cukup, kiranya agar di kelola secara mandiri di negeri sendiri," harapnya.
Melalui program unggulan “Perempuan Berdikari", terang Maman, para purna PMI akan diberikan kegiatan pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses bantuan permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten.
Maman merinci, berdasarkan data tahun 2019 dalam kondisi normal sebelum terjadinya pandemi covid 19, jumlah penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu sebanyak 20.591 orang. Jumlah penempatan tersebut sungguh sangat besar.
Apalagi dalam kondisi pandemi covid 19 saat ini. Banyak para PMI yang kembali, sehingga kondisi ini menambah jumlah purna PMI. Di samping itu, katanya, negara-negara tujuan penempatan PMI ditutup dan tidak menerima masuknya pekerja migran. Hal ini tentunya menjadi masalah baru.
"Tetapi alhamdulillah. Dengan digulirkannya program peri sebagai wujud dan komitmen Ibu Bupati Indramayu terhadap para perempuan purna PMI, insya Allah melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan akan sangat membantu para purna PMI dalam mengelola keuangan yang diperoleh dari hasil kerjanya di luar negeri," harapnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu Sri Wulaningsih mengatakan,bprogram Peri akan menyentuh 317 desa/ kelurahan se-Kabupaten Indramayu. Program ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
"Dengan 1 paket pelatihan kewirausahaan/20 orang peserta per-desa, maka diharapkan pada 5 tahun kedepan akan tercipta 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI," katanya.
namun Wulan menyadari, untuk mencapai keberhasilan program Peri, meminta kepada perangkat daerah terkait juga menghimbau kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Indramayu, kiranya dapat turut berpartisipasi dalam mensukseskan program tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih kepada management PT. PJB UJB O&M PLTU Indramayu yang telah berkontribusi dalam mensukseskan program Peri. Semoga langkah PT PJB diikuti oleh perusahaan lainnya untuk mewujudkan Indramayu Bermartabat," pintanya.
sementara kepada peserta pelatihan Wulan berpesan untuk manfaatkan dengan sebaik-baiknya hasil pelatihan kewirausahaan ini, sehingga tujuan dari program Peri dapat tercapai secara maksimal yaitu “Menuju Perempuan Indramayu Bermartabat”, serta mampu berwirausaha dalam memenuhi kehidupan ekonomi keluargannya.