Indramayu - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI memberi perhatian khusus terkait beredarnya nomor WhatsApp (WA) palsu milik Bupati Indramayu Nina Agustina, beberapa waktu yang lalu.
Kominfo sampai-sampai membuat informasi resmi yang diberi judul "HOAKS Akun WhatsApp Mengatasnamakan Bupati Indramayu". Pengumuman resmi Kominfo diunggah pada 31 Oktober lalu lengkap dengan nomor WA palsu bergambar profil Nina Agustina berkerudung merah.
Dalam penjelasannya, Kominfo menuliskan beredar sebuah tangkapan layar dari akun WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar. Dalam gambar yang beredar tersebut, akun WhatsApp dengan nomor +6281365254558 itu mencatut nama serta foto profil Bupati Indramayu.
Mengutip dari situs diskominfo.indramayukab.go.id, dijelaskan bahwa nomor WhatsApp +6281365254558 yang mengatasnamakan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar beredar ke sejumlah pesantren untuk dimintakan rekeningnya seolah-olah mau diberikan bantuan adalah penipuan. Untuk itu diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menanggapi nomor WhatsApp tersebut.
Kementerian Kominfo RI menyatakan, beredarnya nomor WA palsu itu dalam kategori HOAKS.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana, Senin (8/11), mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap beredarnya nomor-nomor WhatsApp yang di dalam profil fotonya menampilkan foto Bupati Indramayu atau pejabat lainnya.
Menurutnya boleh jadi nomor WhatsApp dan profil foto di dalam nomor WhatsApp pejabat itu bukan miliknya, melainkan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau hal negatif lainnya.
Ia menegaskan, beredarnya nomor-nomor WhatsApp palsu tersebut jelas-jelas sangat merugikan dan membahayakan baik bagi pejabat yang bersangkutan maupun orang yang dihubungi oleh nomor WhatsApp palsu tersebut.
"Saya mengimbau kepada semuanya untuk berhati-hati terhadap nomor-nomor WhatsApp yang baru masuk ke nomor WhatsApp kita yang foto profilnya foto seorang pejabat. Harap di kroscek dahulu, karena takutnya nomor tersebut bukan nomor WA pejabat asli, tetapi nomor-nomor palsu yang memanfaatkan foto seorang pejabat dalam modus operandinya," pungkasnya.