Labuan Bajo - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan melalui Konferensi Polwan Sedunia diharapkan polisi wanita (polwan) dapat tergerak untuk mengambil peran penting dan strategis di panggung kepolisian Indonesia.
“Polisi wanita jangan hanya bergerak seputar titik panggung kepolisian, tapi ambil peranan penting di pusat panggung kepolisian,” tutur Tito dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (8/11).
Ia mengatakan bahwa polisi memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, yakni menjaga ketertiban, keamanan, penegakan hukum, dan peran lainnya yang dapat menciptakan suasana aman dan tentram bagi masyarakat. Peran tersebut diyakini tidak hanya dapat dilakukan oleh blaki-laki, tetapi dapat dilakukan perempuan.
Oleh karena itu, bagi Tito, polwan harus membuktikan diri bahwa perempuan mampu melaksanakan tugas tersebut. Polwan dapat menjadi pendorong peran wanita dalam misi mengarusutamakan persamaan gender dengan peran aktifnya sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan.
Terlebih, katanya, mengingat masyarakat memandang institusi kepolisian sebagai pekerjaan untuk kaum pria, sebagaimana yang diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika membuka acara The 58th International Association of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, Minggu (7/11).
Dengan demikian melalui peran penting di panggung kepolisian, Tito berharap agar polwan dapat membuktikan bahwa perempuan tidak hanya menjadi elemen pendukung, tetapi bisa menjadi titik pusat yang memegang peranan penting dan strategis dalam berbagai aspek, termasuk keamanan.
Ia menyebutkan polwan bisa melakukan kerja dan program yang sama dengan polisi laki-laki, termasuk untuk tugas-tugas fisik dan pekerjaan yang berbahaya. Mendagri berpandangan bahwa terdapat tugas yang lebih baik dikerjakan oleh polwan daripada polisi laki-laki.
"Kami berharap IAWP menjadi mesin pendorong gender equality di dalam semua kehidupan masyarakat karena masih ada banyak negara yang mana peran wanita belum diakui secara maksimal," pungkas Tito.