Kubu Raya - Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mengapresiasi kegiatan Lomba Story Telling dengan tema 'Cinta Bangga Paham Rupiah' kategori SD, SMP dan SMA yang digelar Bank Indonesia perwakilan Kalbar.
“Lomba yang digelar Bank Indonesia ini mampu meningkatkan imajinansi anak-anak kita, selain itu kegitan ini juga bisa menjadi magnet isu, yang mana dengan tema ‘Cinta Bangga Paham Rupiah’ ini membuat semuanya lebih terlibat, termasuk orang tua, sekolah dan lingkungan," kata Muda Mahendrawan usai menyerahkan penghargaan kepada pemenang Awarding Lomba Story Telling 'Cinta Bangga Paham Rupiah' di Qubu Resort, Kubu Raya, Kamis (4/11).
Menurut Bupati Muda, lomba Story Telling ini juga akan mendorong budaya literasi bagi anak-anak sejak dini, karena kegiatan seperti ini dapat menciptakan generasi yang lebih baik lagi dari apa yang ada pada hari ini.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang luas untuk kabupaten Kubu Raya, selain itu kita juga harus memahami dan mengetahui tentang kerentanan peredaran uang palsu, termasuk juga pada hal-hal dalam penguatan ekonomi," ujarnya.
Bupati menilai perlombaan seperti ini juga mampu meningkatkan imajinasi anak-anak Kubu Raya dalam bertutur atau bercerita kepada keluarga dan tetangga untuk melakukan langkah mengantisipasi perederan uang palsu.
“Bertutur dan bercerita seperti ini sangat penting dapat menumbuhkan imajinasi yang baik dan kokoh, apalagi Kubu Raya daerah yang bertasan dengan 3 kabupaten/kota tentunya harus diperkuat, sehingga apa yang dilakukan Bank Indonesia ini sama arahnya dengan apa yang dilakukan di Kubu Raya," ucap bupati.
Bupati menyampaikan, Kampung Literasi dan Digital Gradasi yang telah dilaunching beberapa waktu lalu di Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap itu mampu menambah energi baru bagi Pemkab Kubu Raya untuk memaksimalkan semangat Kepong Bakol (gotong royong) dalam menjalankan berbagai program pemerintahan, khususnya di sektor literasi dan digitalisasi.
"Tentunya Awarding Lomba Story Telling Cinta Bangga Paham Rupiah ini bisa disinergikan dengan Kampung Literasi agar kita bisa sama-sama mendorong budaya literasi sejak dini bagi anak-anak kita, sehingga semuanya bisa lebih berperan dalam banyak sektor, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga, pariwisata, UMKM, dan sebagai salah satu wadah pencegah menyebarnya informasi hoaks di tengah masyarakat yang muda terpapar di era digitalisasi ini," imbuh bupati.
Muda mengaku merasa semangat dengan digelarnya kegiatan ini membuat anak-anak kita terus mengasah keterampilannya dan memberikan ruang apresiasi kepada anak-anak. Selain itu dirinya mengharapkan kepada Bank Indonesia untuk terus memperkuat program best practice (praktik baik) seperti ini yang terus dikembangkan .
“Teruma bagi sekolah-sekolah maupun Kepala Sekolah dan para pembimbing lainnya agar konsep gerakan seperti ini bisa semakin masif sehingga semuanya bisa lebih cepat untuk kita gerakan, apalagi diera digital sekarang ini tentunya semuanya harus bergerak lebih cepat lagi," tutup bupati.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Agus Chusaini mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pihakya untuk mendosiasilasikan Cinta Bangga Paham (CBP), namun konsepnya dirubah. Yang biasanya melakukan presentasi, namun dengan membuat video sambil belajar, dirinya yakin akan lebih maksimal edukasinya.
"Tujuan dari anak-anak yang mengikuti perlombaan ini nantinya di sekolahnya menjadi agen untuk menyebarkan CBP, karena CBP ini sangat penting dalam mengenal rupiah. Tentunya rupiah ini tidak hanya sebagai alat tukar melainkan juga sebagai simbol kedaulatan," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Bank Indonesia juga menampilkan video pemenang dan berikut nama-nama pemenang Awarding Lomba Story Telling Bank Indonesia.