Bakauheni – Pembangunan megaproyek Bakauheni Harbour City (BHC) di kawasan Menara Siger, Kecamatan Bakauheni, dimulai pada Rabu (27/10).
Proyek Strategis Nasional (PSN) BHC yang dibangun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Hutama Karya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) serta Pemerintah Provinsi Lampung Lampung ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Bupati Nanang Ermanto mengatakan, Pemkab Lampung Selatan sangat mendukung pembangunan dan pengembangan megaproyek BHC di wilayahnya.
“Ini menjadi pintu untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian daerah. Intinya kami welcome, siap mendukung. Tapi kami pemerintah daerah jangan ditinggalkan, bukan hanya jadi penonton saja. Tetapi bagaimana kami (Lampung Selatan) bisa ikut berkontribusi dengan adanya megaproyek Bakauheni Harbour City ini,” kata Nanang.
“Prinsipnya kami menyambut baik dan sangat mendukung pembangunan kawasan pariwisata terpadu Bakauheni ini. Kami akan dukung disetiap aspek untuk progres pengembangan Bakauheni Harbour City agar berjalan lancar,” sambungnya.
Di akhir sambutannya, Nanang berharap pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi Bakauheni tersebut menjadi salah satu penggerak utama di sektor perekonomian daerah.
Turut hadir juga dalam pelaksanaan groundbreaking, direksi BUMN beserta sejumlah jajaran Pemkab Lampung Selatan.
Pelaksanaan groundbreaking yang didukung Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Syariah Indonesia diawali dengan pembangunan Masjid BSI, Area UMKM, Renovasi Menara Siger, serta Creative Hub, Housing Development & Enterpreneur Center.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap pembangunan tahap satu BHC tersebut mendapatkan dukungan dari masyarakat Lampung untuk keberhasilan destinasi terintegrasi. Sebab katanya, yang paling menikmati adalah masyarakat Lampung.
Kartika mengatakan, kawasan pariwisata terpadu BHC yang akan dibangun diatas lahan dengan luas total 214 hektare itu akan menjadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas dunia yang berada di Pulau Sumatera.
“Pembangunan kawasan pariwisata BHC ini tentu akan merubah daerah yang tadinya hanya dilewati atau daerah transit menjadi daerah destinasi wisata. Pada tahap awal yang dimulai dengan groundbreaking, diawali pengembangan kompleks Menara Siger seluas 3,8 hektare sebagai area budaya yang terintegrasi dengan Masjid Bakauheni seluas 3.000 meter persegi berkapasitas 2.000 jemaah,” pungkasnya.